Lakilaki yang menyanyi dengan suara ini bisa terdengar seperti perempuan. Contoh penyanyi yang memiliki suara ini Alfred Deller dan Andreas Scholl. Bariton atau baritone . Jenis suara bariton adalah jenis suara pria dewasa yang tidak terlalu tinggi dan rendah atau yang bisa disebut sedang. Jangkauan nadanya adalah dari nada A hingga nada F1.

Apa itu seriosa? seriosa adalah kata yang memiliki artinya, silahkan ke tabel berikut untuk penjelasan apa arti makna dan maksudnya. Pengertian seriosa adalah Kamus Definisi Bahasa Indonesia KBBI ? seriosa jenis irama lagu yang dianggap serius karena membutuhkan teknik suara yang lebih tinggi, dibedakan dari irama keroncong, atau irama hiburan dalam perlombaan itu, peserta — berjumlah lebih banyak daripada peserta keroncong Malaysia Dewan ? seriosa sériosa sj irama atau rentak muzik. Definisi ? Loading data ~~~~ 5 - 10 detik semoga dapat membantu walau kurangnya jawaban pengertian lengkap untuk menyatakan artinya. pada postingan di atas pengertian dari kata “seriosa” berasal dari beberapa sumber, bahasa, dan website di internet yang dapat anda lihat di bagian menu sumber. Istilah Umum Istilah pada bidang apa makna yang terkandung arti kata seriosa artinya apaan sih? apa maksud perkataan seriosa apa terjemahan dalam bahasa Indonesia

Asalkata keroncong sendiri sangat kabur karena adanya beberapa pendapat yang berlainan. Menurut Harmunah, Keroncong adalah terjemahan bunyi alat musik Ukulele yang dimainkan secara arpegio (rasqueado-Spanyol), dan menimbulkan bunyi: crong, crong, akhirnya timbul istilah “Keroncong” (1987: 9). Musik keroncong merupakan salah satu genre

Yang dimaksud dengan musik seriosa itu sesungguhnya tak lain adalah bagian dari suatu seni olah suara menyanyi dengan teknik tertentu, diiringi piano atau aransemen orkes, dalam membawakan lagu-lagu pendek dalam bentuk lied form yang bermatra tiga frase sederhana awal, sisipan, dan dari bentuk penulisan dan pembawaannya pun sesungguhnya masih terlalu sederhana untuk dibilang seni seriosa. Istilah musik seriosa yang kedengaran agak keitalia-italiaan itu sebenarnya berasal dari pemilahan khazanah musik di Amerika dan Eropa di awal perkembangan industri musik sesudah Perang Dunia adalah jenis irama lagu yang dianggap serius karena membutuhkan teknik suara yang lebih tinggiCiri Musik Seriosa a. Banyak menggunakan nada-nada sisipanb. Banyak menggunakan perubahan tempo dan dinamikc. Dinyanyikan dengan serius dan perasaan yang mendalamd. Terkadang ada pergantian nada dasar modulasi.semoga membantu

Preview Show answers. Question 1. SURVEY. Ungraded. 30 seconds. Report an issue. Q. Lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya disebut Uploaded byIqbal Sazzale 0% found this document useful 0 votes105 views5 pagesDescriptionTUGASCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes105 views5 pagesMusik SeriosaUploaded byIqbal Sazzale DescriptionTUGASFull descriptionJump to Page You are on page 1of 5Search inside document You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Padapembahasan dibawah ini, akan diuraikan sebanyak #20 soal-soal atau pertanyaan yang dilengkapi dengan jawabannya. Adapun materi yang menyangkut contoh soal dan jawaban dibawah yakni materi pelajaran seni budaya dan keterampilan yang isinya terkait dengan karya seni musik. Oleh karena itu uraian berikut ini akan berfokus pada #20 soal + jawaban materi

Seriosa dalam penyajiannya merupakan salah satu jenis lagu yang menggunakan Teknik? Rock N Roll Klasik Latin Hip Hop Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah B. Klasik. Dilansir dari Ensiklopedia, seriosa dalam penyajiannya merupakan salah satu jenis lagu yang menggunakan teknik Klasik. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Rock N Roll adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. Klasik adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban C. Latin adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. Hip Hop adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. Klasik. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Yangdimaksud dengan musik seriosa itu sesungguhnya tak lain adalah bagian dari suatu seni olah suara (menyanyi) dengan teknik tertentu, diiringi piano atau aransemen orkes, dalam membawakan lagu-lagu pendek dalam bentuk lied form yang bermatra tiga frase sederhana: awal, sisipan, dan ulangan.

"Seriosa adalah jenis irama lagu yang dianggap serius karena membutuhkan teknik suara yang lebih tinggi, dibedakan dari irama keroncong, atau irama hiburan." Kemungkinan kata seriosa direka atau diambil dari kata seria, yaitu bentuk musik teateral yang disebut opera seria dan mengacu pada representasi tema-tema heroik, baik dari sumber historis maupun mitologis,atau oleh orang awam disebut "opera tragik",kosokbali atau kebalikan dengan "opera komik" yang disebut opera buffa. Atau barangkali dari kata Seria Bahasa Italia Seria berarti serius itulah turun kata seriosa dalam bahasa Indonesia. Dalam pengertian Indonesia,Seriosa adalah salah satu dari tiga genus musik "Moderen" Indonesia yang setiap tahunnya sejak 1951 dilombakan dalam kegiatan apa yang disebut Bintang genus lainnya dalam lomba yaitu hiburan dan yaitu seriosa,hiburan, keroncong adalah bagian dari musik barat belaka. Jelas, seriosa merupakan ladang musik bukan musik instrumental. Dalam acuan di atas,Seriosa adalah widya tentang pelaksanaan interpretatif seorang vokalis atas seni suara, seni yang dilaksanakan oleh mulutnya atas kumpulan kata-kata dalam sebuah lagu. Setelah itu, pertimbangan soal bagus tidaknya atau indah tidaknnya atas pelaksanaan interprestasi tersebut, ditakar menurut kaidah-kaidah artistik dengan standar tertentu, meliputi isyarat-isyarat dimaksud dengan musik seriosa itu sesungguhnya tak lain adalah bagian dari suatu seni olah suara menyanyi dengan teknik tertentu, diiringi piano atau aransemen orkes, dalam membawakan lagu-lagu pendek dalam bentuk lied form yang bermatra tiga frase sederhana awal, sisipan, dan dari bentuk penulisan dan pembawaannya pun sesungguhnya masih terlalu sederhana untuk dibilang seni seriosa. Istilah musik seriosa yang kedengaran agak keitalia-italiaan itu sebenarnya berasal dari pemilahan khazanah musik di Amerika dan Eropa di awal perkembangan industri musik sesudah Perang Dunia Amerika, karena peraturan pajak, Undang-Undang Perburuhan, dan sebagainya, memilah musik dengan sebutan serious music dan entertainment music. Orang Jerman bilang Untherhaltung musik dan Ernst musik. Artinya, musik hiburan dan musik serius sungguh-sungguh dan penting.Tapi, di sana istilah ini dikenakan bukan hanya untuk membedakan jenis vokal, melainkan dipakai untuk membedakan semua jenis komposisi musik. Istilah yang cepat tidak up to date ini diimpor ke Indonesia oleh Amir Pasaribu untuk memberi ciri salah satu kategori Bintang Radio yang dilombakan pertama kali pada Musik Seriosa a. Banyak menggunakan nada-nada sisipanb. Banyak menggunakan perubahan tempo dan dinamikc. Dinyanyikan dengan serius dan perasaan yang mendalamd. Terkadang ada pergantian nada dasar modulasi.

Teknikpahat yang pertama adalah teknik butsir. Butsir dapat digambarkan dengan cara mengurangkan bahan lunak yang berada pada patung. Contoh bahan patung yang dibuat dengan teknik butsir adalah tanah liatnya, gips, atau bahan yang lainnya. Dari pengurangan tersebut akhirnya tercipta suatu patung yang indah dan bernilai estetika. 2. Teknik Modeling
Dalam Bab I, penulis akan membahas Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Masalah, Pokok Masalah dan Tujuan Penelitian, Pertanyaan Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penulisan, Tinjauan Pustaka, Konsep, Teori dan Metode Penelitian. Untuk Bab II, penulis akan membahas Sejarah Singkat Musik Seriosa, Komponis Musik Seriosa, Penyanyi Musik Seriosa, dan Masuknya Musik Klasik Barat pada Sekolah Musik dan Lembaga Musik di Indonesia. Bab III, akan membahas Kajian Komposisi Musik Seriosa dan Kajian Komposisi Lieder meliputi Struktur Musik, Pola Sajak, Pola Meter dan Makna Teks. Bab IV, akan membahas Teknik Vokal Barat, Analisa Teknik Bernyanyi Seriosa dan Adaptasi, selanjutnya Bab V, merupakan Kesimpulan dan Saran. BAB II MUSIK SERIOSA INDONESIA Sejarah Singkat Musik Seriosa Musik seriosa merupakan salah satu jenis musik klasik Indonesia yang berasal dari jenis musik lied di Jeman. Musik seriosa mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1950-an sejalan dengan penyelenggaraan pemilihan Bintang Radio dan Televisi BRTV. Komposisi dan penyajian musik seriosa persis dengan jenis lied bahwa lagu dan musik iringannya telah menyatu. Pada awalnya, lagu-lagu seriosa diiringi oleh piano namun seiring perkembangan musik iringan lagu-lagu seriosa diaransir dalam bentuk ensambel atau orkes. Untuk dapat membawakan lagu-lagu seriosa dengan baik, dibutuhkan suatu persyaratan yang mencakup kemampuan teknik vokal yang baik karena lagu-lagu seriosa merupakan adaptasi dari jenis lagu lied di Jerman. Musik seriosa merupakan bentuk nyanyian tunggal dengan iringan piano, yang dapat dinyanyikan dengan baik setelah terlebih dahulu menguasai teknik-teknik vokal. Teknik-teknik vokal tersebut mencakup, teknik produksi suara yang membahas berbagai hal yang erat kaitannya dengan organ-organ tubuh. Hal-hal yang berkaitan dengan produksi suara adalah pernafasan, sumber bunyi, gema suara, dan artikulasi. Lagu-lagu seriosa Indonesia berdasarkan tema syairnya dapat dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu20 1. Musik seriosa dengan tema “Mengisahkan Keindahan Alam”. Beberapa lagu-lagu seriosa yang bertemakan keindahan alam adalah “Irama Desa” karya Iskandar, “Senja di Pelabuhan Perahu”karya Mochtar Embut, dan lain sebagainya. 2. Musik seriosa dengan tema “Mengisahkan Percintaan”. Beberapa lagu-lagu seriosa yang bertemakan percintaan adalah “Cintaku Jauh Di Pulau” Soetopo, “Embun” Sinsoe, “Kisah Sandiwara”, “Srikandi”, dan “Gadis Bernyanyi di Cerah Hari” karya Mochtar Embut, “Lumpur Bermutiara”karya Surni Wakirman, “Bagi Kekasih” karya Binsar Sitompul, “O, Angin” karya Cornel Simanjuntak, “Kisah Mawar di Malam Hari”, dan “Lagu Pujaan” karya Iskandar, dan lain sebagainya. 3. Musik seriosa dengan tema “Mengisahkan Patriotisme Kepahlawanan”. Beberapa lagu-lagu seriosa yang bertemakan patriotisme adalah “Lagu Untuk Pahlawan” Karya FA. Warsono, “Fajar Harapan” karya Ismail Marzuki, “Melati di Tapal Batas” karya Ismail Marzuki, “Bukit Kemenangan” Karya Djuhari, dan sebagainya. Komponis Seriosa Indonesia Pada bagian ini, penulis akan membahas beberapa komponis seriosa. Penulis menyadari tidak mampu memberikan gambaran tentang seluruh komponis-komponis musik seriosa secara lengkap dan menyeluruh diakibatkan data-data tentang komponis musik seriosa Indonesia yang sulit ditemukan. Dari beberapa data-data yang penulis dapatkan mengenai biografi komponis musik seriosa Indonesia adalah Cornel Simanjuntak; Mochtar Embut; Iskandar; Soetopo; dan Binsar Sitompul, Djuhari, Sinsoe. Komponis Cornel Simanjuntak Cornel Simanjuntak lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara tahun1921. Ia memperoleh pendidikan teori dan praktek musik dari Yesuit J. Schouten semasa bersekolah guru di HIK Xaverius College di Muntilan, Jawa Tengah. Tak banyak karya yang ditinggalkan, diantaranya adalah terutama lagu-lagu yang semuanya menunjukkan daya cipta indah dan kecakapan musiknya yang kuat. Melodinya indah, seperti pada Mekar Melati dan Mari Berdendang. Lagu Kemuning dan 0, Angin selain liriknya yang hangat mengharukan, juga mengandung cita rasa dramatik. Dari rencana gubahan operanya yang berjudul Madah Kelana, hanya sebagian kecil dapat diselesaikan, akan tetapi lagu-lagu mars perjuangan dan lagu-lagu patriotik gubahannya yang dinyanyikan di seluruh Indonesia, memegang peranan sangat penting dalam menggerakkan semangat perjuangan semasa revolusi fisik. Beberapa lagu jenis ini termasuk Maju Tak Gentar, Tanah Tumpah Darah, Padamu Pahlawan, Teguh Kukuh Berlapis Baja, Indonesia Tetap Merdeka yang lebih terkenal sebagai Sorak-Sorak Bergembira. Secara umum, lagu-lagu ini digubahnya ketika ia dirawat di Sanatorium Pakem, Yogyakarta. Pada masa pendudukan Jepang, ketika ia bekerja di Keimin Bunka Shidosho, ia menciptakan banyak lagu berbau propaganda, tetapi mempunyai arti penting sebagai latihan penciptaan bagi dirinya dan pendidikan musik untuk rakyat. Diantaranya adalah Menanam Kapas, Menabung, Bekerja, Bikin Kapal, Hancurkanlah Musuh Kita yang lebih dikenal sebagai Awaslah Inggris dan Amerika. Karya-karyanya yang lain Citra, O Ale Alogo, Kupinta Lagi, Andigan ma, Di na laho Maridi. Cornel meninggal pada tanggal 15 September 1946 akibat penyakit paru-paru yang dideritanya dan disebabkan kehidupan tak teratur selama masa perjuangan kemerdekaan, bahwa ia ikut ambil bagian secara aktif. Secara anumerta, dianugerahi Satya Lencana Kebudayaan oleh Pemerintah RI tahun 1961. Kerangka jenazahnya tanggal 10 November 1980 dipindahkan dari pemakaman umum ke Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Yogyakarta. Komponis Mochtar Embut Mochtar Embut lahir pada tahun 1934 dari seorang ayah yang berasal dari Medan dan ibu berasal dari Ngawi, Jawa Timur. Ketika berusia tiga tahun ia sudah mengenal musik dari orang tuanya. Pada usia 12 tahun, ia menjadi pianis dan anggota orkes Kesejahteraan Angkatan Darat Territorium VII. Setelah tamat SMA di Makasar, ia pindah ke Jakarta dan bekerja di RRI sebagai penggubah lagu. Lagu-lagu gubahannya antara lain Di Wajahmu Kulihat Bulan, Di Sudut Bibirmu, Mars Pemilihan Umum, Mars Keluarga Berencana, Swa Bhuwana Paksa. Mochtar Embut seorang komponis yang kreatif dan produktif. Sepanjang hidupnya ia menggubah tidak kurang dari 100 lagu, baik pop, seriosa, maupun keroncong. Ia juga mengaransir lagu-lagu untuk orkes besar. Ia dikenal sebagai salah seorang tokoh seni musik Indonesia. Pada tahun 1971 ia pergi ke Tokyo untuk mengikuti festival lagu pop sedunia, dan pada kesempatan itu ia membawakan lagunya yang berjudul With the Deepest Love from Jakarta yang dibawakan oleh Elly Srie Kudus. Sampai akhir hayatnya Mochtar Embut tidak berkeluarga, ia menderita sakit kanker hati. Akibat penyakitnya ini, yang pada awalnya dirawat di Jakarta kemudian dipindahkan ke Bandung. Pada tahun 1973 Mochtar Embut meningal dunia dan dimakamkan di Jakarta. Komponis Iskandar Iskandar lahir tanggal 7 September 1920 di Plaju. Ayahnya, K. Suwandi, bekerja sebagai pegawai pada perusahaan minyak. Sejak kecil ia sudah menunjukkan kegemarannya pada musik dengan menyanyi dan menari. Namun dalam usia 23 tahun, ia benar-benar terjun secara penuh menjadi pemain musik dengan bergabung pada Orkes Keroncong pimpinan M. Sagi, kemudian bergabung dengan Orkes Studio Radio Pendudukan Jepang 1943. Tahun 1945 setelah proklamasi kemerdekaan RI, terbentuklah RRI Studio Jakarta, ia ditunjuk langsung sebagai pemimpin Orkes Studio RRI Radio Republik Indonesia Jakarta. Iskandar juga mendirikan dan memimpin Orkes Putra Indonesia dan Orkes Empat Sekawan. Tanggal 5 Oktober 1948, ia mendirikan dan memimpin Orkes Puspa Kencana yang pemainnya kebanyakan terdiri dari para pemain Orkes Studio RRI Jakarta. Di tahun ini juga, ia mulai mencipta lagu-lagu, yang umumnya berupa lagu-lagu "semi klasik". Pergumulannya dengan musik mempertemukannya dengan seorang gadis penyanyi yang tenar di zamannya, Coryati yang kemudian menjadi istrinya. Tahun 1953, tampil memimpin Orkes Tjandra Kirana, yang terdiri dari 16 pemain. Karirnya di RRl terus menanjak, tahun 1972 diangkat menjadi Kepala Pembinaan Orkes-Orkes Studio sampai 1975. Tiga tahun kemudian, Januari 1978, tampil untuk pertama kalinya memimpin Orkes Telerama di layar TV Televisi, dengan acara siaran tetap sekali sebulan. Beberapa dari ratusan karya-karya lagu yang telah diciptakan, sebagian besar lagu-lagu itu berhasil memasyarakat pada zamannya, malah merupakan karya monumental. Lagu-lagu ciptaannya beragam jenisnya, ada Seriosa Dahaga, Karam, Lagu Pujaan, Dewi Anggraeni, Keroncong Bandar Jakarta, syairnya oleh Ismail Marzuki, Hiburan Sabda Alam, Mars Pemilihan Umum dan Keluarga Berencana dan Hymne Gita Jaya. Dalam musik pop, ia punya perhatian tersendiri pada Andi Meriem Mattalata asal Ujung Pandang, dengan menciptakan lagu khusus di antaranya Mutiara Dari Selatan, Mohon Pamit, Sebutir Mutiara, Sadarlah Sayang, Mesedih, Tiada Bulan Di Wajah Rawan dan lain-lain. Perhatian khusus pernah pula ia berikan kepada banyak penyanyi sebelumnya, antara lain Bing Slamet, Ade Ticoalu, Norma Sanger, Titiek Puspa, dan anak sulungnya sendiri, Diah Iskandar. Sebagai tanda bakti kepada ayahnya, dengan bantuan TVRI Televisi Republik Indonesia, Diah mempersembahkan Orkes Chandra Kirana, yang ia resmikan bertepatan dengan hari ulang tahun Iskandar tanggal 7 September 1979. Komponis Binsar Sitompul Binsar Sitompul lahir di Pahae Tarutung tanggal 5 Maret 1923. Ia menamatkan Sekolah Dasar Hollands – Inlandsche School pada tahun 1939, lalu melanjutkan pendidikan sekolah pendidikan guru Hollands-Indische Kweekschool Katolik di Muntilan. Sekolah di Muntilan itu memberikan kesempatan pertama baginya untuk berkenalan secara serius dengan musik klasik dalam berbagai bentuk penampilan, antara lain dalam bentuk orkes simfoni. Selama pendudukan Jepang, ia berkonsentrasi dalam permainan biola dan mendalami teori musik. Binsar Sitompul menjadi pemasaran untuk bidang musik saat kongres Kebudayaan I tahun 1948 di Magelang. Ia juga menjadi anggota Panitia Indonesia Raya tahun 1948 di Yogyakarta, yang antara lain membahas lagu kebangsaan dari segi pemyempurnaan bentuk dan penggunaannya secara protokoler. Pada tahun 1950, ia mendapat kesempatan belajar di Belanda selama beberapa tahun dan sekembalinya ke tanah air, ia bekerja di RRI Jakarta dan menjadi dosen untuk teori harmoni di IKIP Institut Keguruan Ilmu Pendidikan Jakarta, sekarang Universitas Negeri Jakarta UNJ. Pada tahun 1957, ia mendirikan dan membina Paduan Suara RRI, serta menjadi pengajar sejarah musik di sekolah musik Yayasan Pendidikan Musik YPM. Beberapa karyanya terpilih sebagai lagu wajib dalam lomba paduan suara tingkat nasional dan propinsi. Karya-karya seriosanya adalah “T’rima Salamku”, “Tembang Ria”, “Doa”, “Saudade”, “Renungan di Makam Pahlawan”, Monolog Pak Jaya di Makam Pahlawan”, dan “Bagi Kekasih”. Komponis Soetopo Soetopo lahir di Jombang, 26 April 1937. Ia memperoleh pendidikan formal dalam bidang musik di Sekolah Menengah Musik Indonesia Yogyakarta pada tahun 1957. Kemudian ia melanjutkan studinya di Akademi Musik Indonesia dan ISI Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan berguru kepada beberapa musisi dari luar negeri seperti Willy Piel, Bodmer dan G. Kenney. Pertama kali menciptakan lagu sekitar tahun 1951 saat aktif dalam gerakan kepaduan. Selain berprofesi sebagai pemusik, ia juga berdinas di TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir sebagai kolonel. Ia mengajar di ISI Yogyakarta 2001-2006. Ia juga pernah bertugas di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Direktur Kesenian, serta sering memimpin aubade dalam acara Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara 1971-1988. Sebagai konduktor paduan suara dan orkes simfoni, ia tercatat pernah memimpin Orkes Simfoni Jakarta dan Orkes ISI Yogyakarta serta mengiringi musisi Adidarma, Iravati M. Sudiarso dan Kuei Pin Yeo. Tahun 1985, ia mewakili Indonesia menjadi konduktor dalam ASEAN Assosiation Of South East Nation Youth Music Camp di Malaysia. Beberapa komposisi vokal ciptaannya adalah “Mars Wajib Belajar 9 Tahun”, “Himne ASEAN”, “Himne Kodam Trikora”, Himne Universitas Widya Mandala Surabaya”. Karya musik seriosanya adalah “Cintaku Jauh Di Pulau”, “Bukit Hitam”, “Puisi Rumah Bambu” dan “Gersang”. Komponis Djuhari Djuhari lahir di Garut 6 Juni Tahun 1924 dan mempunyai bakat seni sejak kecil secara otodidak. Diwarisi oleh ayahnya yang juga pemain musik dan ibunya yang menyenangi seni Sunda. Tidak heran sejak duduk di bangku kelas VI Lagere School ia telah mampu mencipta lagu. Kariernya lama dijalani di RRI Bandung hingga Tahun 1972, kemudian ia mendapat tugas sebagai Kepsta RRI Bogor sampai akhir Tahun 1975. Pekerjaan di RRI mendorong berkembangnya bakat beliau. Sejak itu dari tangannya tercipta lebih dari 400 buah karya lagu. Jenis lagu yang ia ciptakan sangat beragam seperti; lagu-lagu jenis hiburan, keroncong, seriosa, pop, lagu anak-anak, qasidah, hingga dangdut dan pop Sunda pun ia pernah ciptakan. Salah satu kenangan beliau dalam menciptakan lagu, seperti seringkali diceriterakan kepada anaknya; ialah pada saat diminta oleh pimpinan Studio Jakarta Iskandar dan Mochtar Embut, untuk menciptakan lagu seriosa yang akan dipergunakan dalam Pemilihan Bintang Radio. Saat itu beliau belum pernah menciptakan jenis seriosa. Namun akhirnya ia mencobanya, maka lahirlah dua buah lagu berjudul Bukit Kemenangan dan Hati Penuh Kerinduan. Lagu itu dijadikan lagu wajib Pemilihan Bintang Radio Tahun 1960-an hingga beberapa tahun kemudian. Lagu lain yang yang selalu menjadi kenangan beliau ialah lagu Seuntai Manikam. Saat itu tahun 1960, RRI mengadakan sayembara mengarang lagu. Djuhari mencipatakan lagu tersebut selain dorongan kesenimanannya namun konon saat itu beliau sedang menghadapi kesulitan dana untuk menghadapi kelahiran putranya. Dan ternyata lagu Seuntai Manikam pemenangnya. Uang hadiah langsung ia bayarkan untuk biaya kelahiran putra kedua yang lahir tepat saat pemenangnya diumumkan. Lagu-lagu beliau banyak dinyanyikan para Bintang Radio/TV, seperti Sam Saimun, Bing Slamet, Donny Saleh, Dedy Damhudi, Tatty Saleh, Group Patria, dll. Beliau juga salah seorang Dewan Juri baik provinsi maupun tingkat Nasional setiap kegiatan Pemilihan Bintang Radio/TV hingga tahun terakhir. Di bidang penulisan naskah dan penyutradaraan Sandiwara Radio, beliau adalah pakarnya. Tahun 1993 pernah membawa RRI Bandung menjadi juara Swara Kencana. Ratusan naskah sandiwara dan oratorium ia pun ciptakan. Salah satu diantaranya ialah Oratorium Penyiaran Teks Naskah Proklamasi Kemerdekaan RRI oleh para pejuang radio di Bandung yang pernah mendapat penghargaan dari Menteri Penerangan, Harmoko. Perjalanan hidupnya ia curahkan hampir sepenuhnya untuk musik dan RRI. Sederatan Piagam Penghargaan tak terhitung jumlahnya. Mulai dari Gubernur Jawa Barat bahkan pernah menerima Piagam Penghargaan dari Persiden RI 1982. Karya-karya almarhum yang populer antara lain Lagu Pop Senja di Priangan, Seuntai Manikam, Balada Dwikora, Tangkuban Perahu, Kepada Guru, Kepada Pak Tani, Kepada Pak Sopir, Kepada Para Medis. Lagu Seriosa Bukit Kemenangan, Hati Penuh Kerinduan, Bunga Yang Gersang, Permata Hijau. Lagu Keroncong Di Remang Petang, Pulang, Gita Persada, Api Kasih. Hymne Hymne IKOPIN, Hymne Siliwangi Dari Bumi dan Hati Tumbuhlah. Lagu Pop Sunda Hariring Kuring, Ngabungbang, Panineungan, Harianeun, Teu Nyana, Ngalamun, Pasosore, Mapag Rayagung. Lagu anak-anak Mobil Butut, Ayun-Ayunan, Cika-cika, Hayu Mulang, Ucing jeung Anjing, Caang Bulan. Lagu Qasidah Balada Maha Pencipta, Pemuda Alam Semesta, Allah Maha Besar, Maha Pemurah, Do'a Syukur, Gita Idul Fitri, Bulan Suci Telah Tiba, Yerusalem, dll. Naskah Sandiwara Radio Pengorbanan, Jalan Buntu, Menguak Tirai Kegelapan, Bukit Kemenangan, Sebuah Berita, Melati Berduri, Anak-anak yang Terbuang, Dr. Mira, dll. Tak cukup ruang dan waktu untuk menulis berjuta jasa dan kenangan almarhum. Hanya do'a yang mengiringi kepergian Bapak. Selamat jalan Maestro RRI, musisi legendaris, sesepuh kami, beristiratlah di sisi Tuhan. Kami mengiringi dengan do'a dan air mata, karena belum bisa membalas jasa budi baikmu. Iik Setiawan RRI Bandung . Komponis George Rudolf Willems Sinsoe George Rudolf Willems Sinsoe lahir di Tahuna, Sangihe, 12 November 1912 dan meninggal pada 9 Juli 1974 di Bogor, Jawa Barat, dalam usia 62 tahun. Menyelesaikan pendidikannya di AMS semacam SLA sampai kelas II pada tahun 1932. Ia mahir memainkan gitar yang dipelajari dari ibunya. Ia tertarik pada biola karena terkesan oleh permainan biola Joe Fenaty dalam Film King of Jazz. Bakat musiknya menurun dari ibunya, yang pandai bermain biola dan mandolin serta pintar menyanyi. Tahun 1935 ia mendapat kontrak untuk main di Singapura dan kemudian keliling Semenanjung Malaka. Tahun 1937 ia gagal memasuki Hongkong, karena Jepang telah memasuki Cina. Di Jawa ia mendirikan orkes Hawaiian Syncopeters yang merupakan satu dari lima besar dunia. Pada masa pendudukan Jepang ia ditarik main dalam orkes symphoni Hosho Kyoku. Dalam masa itulah lahir karya-karyanya yang terkenal seperti Surya Wisesa, Embun. Penataan musik untuk film dimulainya sejak Darah dan Doa 1950, karya Usmar Ismail. Dan karyanya untuk Harimau Tjampa 1954 berhasil memenangkan hadiah dari FFA di Singapura 1955. Pada awal 1930-an, mendirikan Hawaiian Syncopators di Jakarta. Pada 1950-an, ia bermain di Hotel Des Indes bersama Nick Mamahit piano, Bart Risakotta drums sedangkan dirinya memainkan bass. Ketika TIM baru berdiri pada akhir tahun 1960-an, ia menyelenggarakan pertunjukan musik dalam bentuk big band. Acara itu sempat berlangsung secara rutin setiap tiga bulan. Dalam Expo 1970 di Osaka, Jepang, bergabung dengan Indonesia Enam, pimpinan Mus Mualim, bersama Sadikin Zuchra, Idris Sardi, Maryono, dan Benny Mustapha. Selain bermusik, tahun 1950-an, pernah main film berjudul Krisis. Awal tahun 1970-an namanya kembali muncul di dunia musik dengan rombongan Big Band-nya, yang memanggil kembali perhatian orang pada musik Jazz. Sejak tahun 1964 tiba-tiba ia muncul sebagai pelukis abstrak. Pernah pameran di TIM. Penyanyi Seriosa Indonesia Pada bagian ini, penulis akan membahas beberapa penyanyi seriosa yang sudah memberikan konstribusi di dalam perkembangan musik seriosa pada masanya masing-masing. Sangat sulit memperoleh data-data menyangkut penyanyi-penyanyi seriosa Indonesia, oleh karena itu penulis tidak mungkin memberikan gambaran tentang seluruh penyanyi seriosa Indonesia dalam penelitian ini dikarenakan data tentang biografi mereka belum dituliskan. Berikut ini adalah beberapa penyanyi seriosa Indonesia Pranawengrum Katamsi, Aning Katamsi, Pranadjaya, Rose Pandanwagi, Christopher Abimanyu. Pranawengrum Katamsi Pranawengrum Katamsi sapaan akrab dengan nama Rum lahir tanggal 28 Maret 1943, ia merupakan putri kelima dari enam bersaudara dari pasangan RM Surachmad Padmorahardjo dan Oemi Salamah. Bakat seni yang mengalir dalam dirinya didapat dari sang ayah. Ayahnya yang berprofesi sebagai pegawai swasta memiliki kemampuan bermain biola. Dengan latar belakang yang dimiliki oleh orang tuanya, maka perhatian yang penuh diberikan kepada Rum dalam mengembangkan bakat bernyanyi yang dimiliki. Ditengah proses tersebut, ia harus menerima kenyataan bahwa ayahnya meninggal dunia disaat ia masih berusia tujuh tahun. Dalam situasi ini, posisi ayah yang selalu mendukung perkembangan bakat musik bernyanyi Rum digantikan oleh ibunya. 21 Saat menempuh pendidikan di SMA Sekolah Menengah Atas, Rum mendapatkan kesempatan dari Nathanael Daldjoeni kepala sekolah yang juga berprofesi sebagai penggubah lagu dan pemerhati musik. Nathanael salah satu orang yang berjasa dalam memperkenalkan lagu seriosa kepadanya. Lambat laun Rum mulai mencintai lagu seriosa dan belajar musik ini dengan serius. Di tengah upayanya memperkenalkan musik seriosa, Rum tak memungkiri masih adanya pandangan keliru dari segelintir kalangan yang menganggap bahwa musik seriosa hanya untuk konsumsi ''orang berstatus tinggi'' dengan pemahaman musik di atas rata-rata. Padahal, musik seriosa sendiri tak pernah membatasi diri. Bahkan pada 1950-an, seriosa menjadi musik yang sering dinyanyikan kaum remaja. Pada 1960, Rum mengikuti lomba seriosa di Pekan Kesenian Jakarta mewakili sekolahnya. Rum yang ketika itu masih berusia 16 tahun berhasil meraih juara II. Setahun berselang, ia mengikuti ajang Bintang Radio Wakil Presiden Republik Indonesia 1972-1978 Yogyakarta tingkat nasional, ia mampu mendapatkan gelar juara harapan. Rum secara terus menerus menimba ilmu kepada banyak guru vokal, seperti R Suwandi, Suthasoma, Kusbini, Binsar Sitompul, Sari Indrawati, EL Pohan, dan N Simanungkalit. Salah satu di antara guru vokal yang mendidik Rum yaitu, N. Simanungkalit memiliki keyakinan bahwa Rum akan tumbuh menjadi penyanyi seriosa yang terkenal di Indonesia. Saat masih menjadi mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada, ia tampil sebagai juara pertama dalam Pekan Kesenian Mahasiswa seluruh Indonesia di Denpasar Bali. Prestasinya yang paling membanggakan adalah saat ia berhasil keluar sebagai jawara sebanyak tujuh kali dalam perlombaan Bintang Radio dan televisi tingkat nasional jenis seriosa yakni pada tahun 1964, 1965, 1966, 1968, 1974, dan 1980. Atas prestasi itu, Rum berhak mendapat Piala Supratman, sebuah penghargaan tertinggi dalam ajang tersebut. Pada 27 Januari 1964, Rum menikah dengan Amoroso Katamsi, seorang aktor, dokter, dan perwira Angkatan Laut. Sebagai istri seorang prajurit, Rum kerap menemani suaminya bertugas, seperti saat aktor pemeran Presiden Republik Indonesia Kedua 1966-1988 Soeharto dalam film G30S/PKI Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia itu ditugaskan ke Cilacap pada tahun 1969 hingga 1973. Selama kurun waktu tersebut, Pranawengrum absen dari kompetisi bintang radio dan televisi. Setelah menikah, Rum dan keluarga bermukim di Jakarta. Status barunya sebagai ibu rumah tangga tak menghalangi hasratnya untuk terus berkecimpung di dunia olah vokal. Dengan dukungan penuh dari sang suami, Rum kian giat berlatih di bawah bimbingan Pranadjaja, FX Sutopo, Sunarto Sunaryo, dan Anette Frambach. Ia bahkan tak hanya eksis berkarya sebagai penyanyi tetapi juga turut berusaha mengembangkan genre seriosa di Indonesia. Misalnya Rum mengumpulkan rekan seprofesinya untuk memperkenalkan musik seriosa kepada masyarakat awam. Upaya lain yang dilakukannya adalah membuat rekaman bersama pianis Soewanto Soewandi, di bawah label Irama Master, namun sayangnya album tersebut kurang mendapat sambutan hangat. Rum pernah mendapat undangan untuk tampil dalam Pentas Paduan Suara Rum pernah mendapat undangan untuk tampil dalam Pentas Paduan Suara
Skripsiini merupakan kajian analisis penggunaan kohesi gramatikal dan kohesi leksikal thlirik Captain Jack dalam album “4 Captain Jack”. Kepaduan dalam sebuah wacana terutama dalam lirik sebuah lagu memberikan gambaran tentang apa yang ingin disampaikan penulis lagu, oleh kerena itu unsur kohesi
Seriosa dalam penyajiannya merupakan salah satu jenis lagu yang menggunakan Teknik? Rock N Roll Klasik Latin Hip Hop Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah B. Klasik. Dilansir dari Ensiklopedia, seriosa dalam penyajiannya merupakan salah satu jenis lagu yang menggunakan teknik Klasik. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Rock N Roll adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. Klasik adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban C. Latin adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. Hip Hop adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. Klasik.
Artikata seriosa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) – Belakangan ini penggunaaan kata-kata dalam ucapan dan keterangan makin luas dan banyak menggunakan kata-kata yang jarang digunakan. Sehingga membuat kita kadang tidak tau maksud dari kata-kata tersebut. Seperti penggunaan kata seriosa.
1ANALISIS TEKNIK BERNYANYI SERIOSA PADA LAGU TIME TO SAY GOODBYE KARYA FRANCESCO SARTORI STUDI KASUS HARMONY MUSICAL MEDAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh FEBRI YANTI SINAGA NIM 2103140014 JURUSAN SENDRATASIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 23456i ABSTRAK FEBRI YANTI SINAGA. NIM 2103140014. Analisis Teknik Bernyanyi Seriosa Pada Lagu Time To Say Goodbye Karya Francesco Sartori Studi Kasus Harmony Musical Medan, Jurusan Sendratasik, Program Studi Pendidikan Musik, Universitas Negeri Medan Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan, 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik bernyanyi yang digunakan dalam menyanyikan lagu seriosa Time to Say Goodbye. Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian analisis, teknik bernyanyi dan seriosa. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang dimana sampel pada penelitian ini adalah 6 orang anak/siswa dan 1 orang pengajar/instruktur dan partitur lagu Time to Say Goodbye. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi untuk mengetahui teknik bernyanyi seriosa pada lagu Time to Say Goodbye. Penelitian ini mengambil lokasi di Harmony Musical Komp. Prima Vila A-8, Jalan Rambutan, Setia Budi Medan. Setelah Analisis dilakukan, bahwa dalam menyanyikan lagu seriosa pada lagu Time to Say Goodbye dibutuhkan penguasaan teknik dasar bernyanyi, teknik pernafasan diafragma, teknik head voice, teknik powering diafragma dan teknik vibrato. Interpretasi menyanyikan lagu seriosa dilakukan dengan menunjukkan ekspresi wajah yang serius dan menggerakkan tangan kanan sejajar dengan dada ketika bernyanyi, dinamika juga berperan penting dalam menginterpretasikan agu seriosa Time to Say Goodbye. Siswa-siswi Harmony Musical Medan mengalami beberapa kendala dalam penguasaan teknik head voice,pernafasan dan powering diafragma saat bernyanyi. Teknik yang mendominasi ketika menyanyikan lagu Time to Say Goodbye yaitu teknik pernafasan diafragma dan head voice. 7ii KATA PENGANTAR Ucapan syukur dan terimakasih penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat kasih dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi serta menyelesaikan studi di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Analisis Teknik Bernyanyi Seriosa Pada Lagu Time to Say Goodbye Karya Francesco Sartori Studi Kasus Harmony Musical Medan” Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Penyelesaian Skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada  Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, selaku Rektor Universitas Negeri Medan  Dr. Isda Pramuniati, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan  Uyuni Widyastuti, selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan  Panji Suroso, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Musik  Dra. Theodora Sinaga, selaku Dosen Pembimbing I  Adina Sastra Sembiring, selaku Pembimbing II  Bapak/Ibu Dosen Prodi Pendidikan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama proses pembelajaran berlangsung dan selama perkuliahan  Kepada Pimpinan dan Instruktur Vokal klasik Harmony Musical Medan Ibu Derta Purba, sebagai narasumber yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.  Teristimewa buat keluarga terkasihi dan tercinta, untuk Ayahanda Drs. K. Sinaga dan Ibunda N. Gultom, yang sangat luar biasa memberi nasehat, motivasi, doa dan dukungan materil kepada penulis. Begitu juga 8iii dengan Abang-abang terbaik Samuel Lamsihar Sinaga, dan Eben Ezer, atas motivasi dan doa kepada penulis dalam mendukung penyelesaian skripsi ini.  Teman terbaik Ruth Simanungkalit, Sharon Rose Pasaribu, Grace, Wiranata, Wesly, Octa, Dina, Putri, Narita, teman-teman Naposo Bulung HKBP AMPERA dan seluruh teman-teman Seni Musik stambuk 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, trimakasih buat motivasi, doa, kasih sayang dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaiakan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih. Medan, Maret 2015 Penulis, Febri Yanti Sinaga NIM. 2103140014 9iv DAFTAR ISI ABSTRAK ... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... iv DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR GAMBAR ... vii BAB I PENDAHULUAN Belakang Masalah ... 1 Masalah ... 7 Masalah ... 8 Masalah ... 9 Penelitian ... 10 F. Manfaat Masalah ... 11 BAB II LANDASAN TEORITIS A. LANDASAN TEORITIS ... 12 1. Pengertian Analisis ... 13 2. Pengertian Teknik ... 14 3. Pengertian Bernyanyi ... 15 4. Pengertian Seriosa ... 31 B. Kerangka Konseptual ... 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 43 B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 43 1. Populasi Penelitian ... 43 2. Sampel ... 44 C. Metode Penelitian ... 45 D. Teknik pengumpulan Data ... 46 3. Observasi Lapangan ... 46 4. Wawancara ... 47 5. Studi Kepustakaan ... 48 6. Dokumentasi ... 51 7. Kerja Laboratorium ... 51 10v BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Teknik Vokal Seriosa Pada Lagu Time to Say Goodbye ... 59 B. Interpretasi Dalam Menyanyikan Lagu Time to Say Goodbye ... 72 C. Kendala Yang Dialami Siswa Harmony Musik Dalam Menyanyikan Vokal Seriosa Pada Lagu Time to Say Goodbye ... 75 D. Teknik Yang Mendominasi Dalam Menyanyikan Lagu Time to Say Goodbye ... 77 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 78 B. Saran ... 79 DAFTAR PUSTAKA ... 81 LAMPIRAN 11iv DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Wawancara dengan Instruktur ... ... 84 Lampiran 2 Wawancara denga siswa/anak ... 85 Lampiran 3 Dokumentasi ... 86 12iv DAFTAR GAMBAR Gambar Sikap Berdiri Pada Saat Bernyanyi ... 17 Gambar Sikap Duduk Pada Saat Bernyanyi ... 18 Gambar Ilustrasi Organ-Organ Pembentuk Suara ... 20 Gambar Bentuk Vokal a ... 22 Gambar Bentuk Vokal i ... 23 Gambar Bentuk Vokal o... 24 Gambar Bentuk Vokal e ... 25 Gambar Bentuk Vokal u ... 25 Gambar Bentuk Diafragma ...27 Gambar Francesco Sartori ... 38 Gambar Cover Album Andrea Bocelli ... 40 Gambar Instruktur dan Siswa ... 61 Gambar Instruktur dan Siswa ... 62 Gambar Instruktur dan Siswa ... 66 Gambar Instruktur dan Siswa ...70 Gambar Andrea Bocelli dan Sarah Brightman ... 72 131 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap manusia memiliki tingkat kebutuhan di berbagai bidang kehidupan, mulai dari kebutuhan jasmani dan rohani, biologis maupun psikologis. Salah satu kebutuhan yang tidak dapat dihindari setiap manusia adalah kebutuhan akan kepuasan batin atau kepuasan jiwa, yakni yang berhubungan dengan nilai keindahan seni. Sudah menjadi kenyataan bahwa manusia telah menggunakan seni dalam setiap perkembangan atau kemajuan bangsanya. Maka dari itu seni adalah kebutuhan yang sangat vital dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Musik ialah salah satu bagian dari kegiatan seni. Melalui musik kita dapat mengekpresikan seluruh perasaan jiwa, seperti sedih, senang, benci, marah, kecewa, cinta atau perasaan lainnya yang berhubungan dengan naluri hati kita sehingga terciptalah suatu karya musik baik berupa nyanyian musik vokal atau permainan alat musik musik instrumental. Banyak cara yang sering kita lakukan untuk menikmati sebuah karya musik misalnya dengan mendengarkan musik, menyanyikan dan memainkan alat musik. Tapi hal ini membuat kita cenderung menikmati sebuah karya musik dari segi luarnya saja tanpa memahami lebih dalam dan luas arti karya musik tersebut. Menganalisis sebuah karya musik merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat karena dengan menganalisis sebuah karya musik kita dapat memahami makna keseluruhan serta fungsi dari 142 setiap bagian-bagian terkecil yang terkandung dalam karya musik tersebut sehingga kita mengerti akan arti keindahan dari karya musik tersebut. Menganalisis adalah sebuah upaya dan proses mengamati,mempelajari dan menyelidiki secara cermat suatu masalah untuk mengetahui dasar dan unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah objek yang diteliti sehingga dapat dicari pemecahan masalahnya. Menganalisis sebuah karya musik pada umumnya merupakan kegiatan penyelidikan untuk mengetahui bentuk dan struktur musik yang terkandung dalam sebuah karya musik tersebut, tetapi perlu kita ketahui bahwa setiap karya musik baik yang di nyanyikan musik vokal atau dimainkan instrumen juga memiliki teknik dan gaya tersendiri dalam penyajian nya,seperti halnya jika kita mendengarkan dan melihat seseorang yang sedang bernyanyi kemudian ia membawakan sebuah karya musik vokal atau sebuah nyanyian, suara yang diproduksi ketika bernyanyi belum tentu mengeluarkan mutu suara yang baik dan terdengar nyaring. Hal ini yang membuat bahwa dalam membawakan setiap karya musik dituntut tidak sekedar bernyanyi atau bermain musik tetapi perlunya penguasaan teknik agar karya musik tersebut tidak sekedar diperdengarkan begitu saja. Teknik merupakan metode atau cara melakukan sesuatu dengan langkah-langkah yang teratur sehingga mencapai tujuan yang baik. Contohnya pada musik vokal, Musik vokal ialah musik yang menggunakan suara manusia yang umumnya disebut dengan bernyanyi. Dewasa ini, sering kita jumpai kesalahan yang sangat fatal dalam aktifitas bernyanyi, ditambah semakin maraknya media hiburan menampilkan penyanyi-penyanyi yang memiliki penguasaan teknik 153 bernyanyi dengan kualitas rendah dimana lagu, melodi dan syairnya yang cukup baik akhirnya kehilangan makna dan sering kali terdengar sumbang akibat kurangnya pemahaman dalam teknik bernyanyi. Hal ini membuat kemampuan mengolah vokal dengan teknik yang baik dan benar sangat penting untuk dikuasai oleh seorang penyanyi. Suara yang kita keluarkan saat bernyanyi ialah bersumber dari organ-organ suara yang ada didalam tubuh manusia sendiri yaitu melalui pita suara kita sendiri namun mutu suara akan terdengar baik jika kita mampu mengolah suara kita dengan menggunakan metode atau teknik yang baik juga ketika bernyanyi. Pengolahan suara dapat dilakukan dengan menggunakan teknik dasar bernyanyi. Teknik dasar bernyanyi meliputi intonasi, artikulasi, pernafasan dan pembawaan. Bernyanyi dengan menggunakan intonasi, artikulasi, pernafasan dan pembawaan yang tepat merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan jika dapat diibaratkan intonasi,artikulasi,pernafasan dan pembawaan ialah sebuah paket yang komplit dalam penyajiannya. Intonasi yang tepat dapat menghasilkan suara dengan nada-nada yang tepat pula sehingga nyanyian akan terdengar baik dan nyaring. Bernyanyi dengan artikulasi ataupun pengucapan kata-kata yang tepat dapat menciptakan atau membentuk suara yang jelas sedangkan pernafasan ialah usaha dalam mengisi dan mengeluarkan persediaan udara. Pembawaan lagu dalam bernyanyi dapat diartikan sebagai penjiwaan sehingga mampu mengekspresikan lagu sesuai dengan isi lagu. Dalam menyanyikan sebuah lagu seorang penyanyi juga harus mampu menginterpretasikan sebuah karya musik atau lagu sesuai dengan isi serta jiwa 164 lagu tersebut, sehingga tepat dalam membawakannya. Daya interpretasi dalam bernyanyi dapat dilihat dan dirasakan melalui ekspresi diri ketika bernyanyi. Peragaan makna kata atau kalimat dapat diekspresikan melalui gaya atau gerak fisik. Mengekspresikan isi sebuah lagu juga dapat dilakukan dengan menunjukkan nya melalui mimik wajah atau gerak tangan yang tenang contohnya ketika menyanyikan sebuah lagu yang bertema rohani kita harus mampu membawa lagu tersebut dengan penuh rasa penyembahan kepada yang Maha Kuasa agar pesan dan isi lagu tersebut sampai kepada pendengar ataupun penonton. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan seorang penyanyi dalam membawakan sebuah lagu dapat dikatakan sempurna jika dia mampu menguasai teknik atau cara membentuk suara agar terdengar baik dan nyaring juga mampu menunjukkan sikap pembawaan lagu tersebut sesuai dengan keinginan penciptanya. Dengan beriringnya waktu dan adanya perkembangan zaman membuat aliran-aliran musik juga turut berkembang sesuai dengan pengelompokan jenis lagunya. Beberapa diantaranya yaitu jenis musik klasik, jazz, blues, country, pop, rock, reggae, R&B dan rap. Dari pengelompokan jenis ataupun aliran musik yang ada diatas musik klasik merupakan salah satu jenis musik yang terdahulu yang berkembang di benua Eropa. Musik klasik ialah musik yang indah dan banyak mengandung ilmu-ilmu musik yang tinggi dimana jenis perkembangan musik pada zaman ini menciptakan banyak aturan-aturan dalam permainannya begitu pula dengan cara bernyanyi pada zaman klasik tersebut. Lagu Seriosa merupakan karya musik vokal yang dikenal di Indonesia sejak tahun 1950 – an sebagai komposisi lagu atau nyanyian lied adaptasi dari 175 musik vokal Barat yang berkembang sejak masa klasik hingga romantik di Jerman kemudian dibawakan dengan teknik-teknik dan gaya bernyanyi klasik. Istilah seriosa hanya ada di Indonesia dimana istilah tersebut bermula dari cara untuk memudahkan dalam mengelompokkan gaya musik yang dibuat oleh RRI Radio Republik Indonesia pada saat diadakannya lomba bintang radio. Salah satu Jenis lagu yang diperlombakan diantaranya adalah lagu serius. Lagu serius dinyanyikan dalam konteks teknik musikal Barat, karena itu muncul istilah lagu seriosa untuk lagu yang serius. Time to Say Goodbye adalah jenis nyanyian seriosa yang bertema percintaan hasil gubahan salah seorang musisi asal Italia yang bernama Francesco Sartori,yang lahir pada tahun 1957. Di negara asalnya Ia lebih dikenal sebagai pemain piano dan trumpet klasik . Francesco menciptakan lagu Time to Say Goodbye pertama kali pada tahun 1995 dengan menggunakan bahasa Italia yaitu “Con Te Partiro” dimana saat itu juga lagu tersebut langsung di keluarkan sebagai single pada album pertama salah satu penyanyi tenor dunia Andrea Bocelli . Karena keindahan komposisi lagu dan suara yang merdu oleh penyanyi Andrea Bocelli membuat lagu ini mendapat banyak penghargaan , hingga tahun 1996 lagu ini di dikeluarkan kembali dengan album duet Andrea Bocelli dan Sarah Brighmant. Lagu Time to Say Goodbye menghasilkan berbagai macam penghargaan dari waktu ke waktu bahkan sampai saat ini lagu ini masi menjadi salah satu lagu seriosa terpopuler yang ada di dunia , terbukti dari banyaknya penyanyi seriosa asal Italia maupun negara lain yang menjadikan lagu ini sebagai 186 single dalam album mereka. perjalanan lagu ini membuat lagu Time to Say Goodbye dianugrahi sebagai lagu terbaik sepanjang masa. Salah satu lembaga musik non formal yang ada di kota Medan yaitu Harmony Musical yang terletak di Jalan Setia Budi Medan. Harmony Musical berdiri sejak tahun 2011 di bawah pimpinan Ibu Derta Purba. Harmony Musical mengajarkan berbagai keterampilan dalam bermusik diantaranya kelas piano, biola, gitar, vokal pop dan vokal klasik. Siswa-siswi yang sedang belajar di lembaga musik tersebut sebagian besar diantaranya lebih berminat untuk belajar dalam kelas olah vokal. Ibu Derta Purba adalah pelatih siswa-siswi yang mengambil kelas vokal di lembaga musik tersebut baik vokal Pop ataupun vokal klasik .Beliau dapat dikatakan sebagai pelatih yang sudah berpengalaman dan sukses dalam mengajarkan olah vokal pada siswa-siswi nya yang mengambil kelas vokal. Kesuksesan beliau terbukti dari banyaknya anak-anak didik beliau yang berprestasi dalam bidang tarik suara bahkan beberapa diantaranya berhasil menembus dunia entertaiment Indonesia melalui ajang pencarian bakat yang diselenggarakan di beberapa stasiun TV di Indonesia yaitu Putri Ayu IMB, Lyodra IMB, Dwi Nova AFI , Aurel Idola Cilik dan Christoper Idol Junior. Putri Ayu adalah salah satu anak didik ibu Derta Purba yang mampu menunjukkan kemampuan nya dalam membawakan lagu-lagu berjenis seriosa di IMB Indonesia Mencari Bakat sehingga Ia terpilih menjadi pemenang dalam kontes pencarian bakat tersebut. Ibu Derta Purba menjadikan lagu Time to Say Goodbye sebagai salah satu bahan ajar dalam proses pembelajaran vokal klasik di Harmony Musical pada anak didiknya Putri Ayu. Putri Ayu juga adalah kontestan 197 yang pertama kalinya membawakan lagu jenis seriosa Time to Say Goodbye sebagai lagu yang ditampilkan pada babak penyisihan ke-I yang ditayangkan di Trans-Tv dan membuat para juri terpukau akan kemampuannya dalam membawakan lagu tersebut. Dengan berhasilnya Putri Ayu membawakan lagu-lagu jenis seriosa dalam ajang pencarian bakat tersebut tidak sedikit masyarakat menjadi tertarik untuk mempelajari lagu berjenis seriosa terutama pada lagu Time to Say Goodbye yang dapat dikatakan sebagai trending song setelah dia menyanyikan lagu tersebut dan dengan kemampuan yang ditunjukkannya di depan seluruh masyarakat Indonesia lewat ajang pencarian bakat sehingga membuat keberadaan jenis lagu-lagu seriosa di Indonesia seperti hidup kembali. Sesuai dengan pemaparan diatas lagu Time to Say Goodbye merupakan salah satu karya yang menarik bagi peneliti. karena banyaknya teknik-teknik bernyanyi yang cukup sulit dalam menyanyikan lagu Time To Say Goodbye karya Francesco Sartori tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Teknik Bernyayi Seriosa Pada Lagu Time to Say Goodbye Karya Francesco Sartori. Studi Kasus Harmony Musical Medan” B. Indentifikasi Masalah Untuk lebih mengarahkan penelitian serta masalah yang dihadapi maka umumnya penelitian menggunakan identifikasi masalah. Tujuan identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah yang diketahui tidak terlalu luas. Hal ini sejalan dengan pendapat Hadeli 200623 yang mengatakan “Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang 208 merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor seperti kebiasaan-kebiaaaan, keadaan-keadaan, dan lain sebagainya yang menimbulkan beberapa pertanyaan-pertanyaan”. Maka dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah serta pendapat diatas, maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut 1. Bagaimana analisis teknik vokal seriosa pada lagu Time to Say Goodbye karya Francesco Sartori ? 2. Bagaimana kepopuleran lagu Time to Say Goodbye karya Francesco Sartori ? 3. Bagaimana interpretasi dalam menyanyikan lagu Time to Say Goodbye karya Francesco Sartori ? 4. Bagaimana produksi suara bernyanyi seriosa pada lagu Time to Say Goodbye ? 5. Apa kendala yang dialami siswa harmony musik dalam bernyanyi seriosa pada lagu Time to Say Goodbye ? 6. Teknik-teknik bernyanyi apa yang mendominasi pada lagu Time To Say Goodbye karya Francesco Sartori ? C. Pembatasan Masalah Agar dalam mengadakan penelitian dapat lebih efisien dan efektif, maka perlu adanya pembatasan masalah. Sebagaimana yang sudah disebutkan diatas maka penulis perlu membatasi permasalahan yang ada dan yang akan diteliti sehingga penulisan skripsi ini dapat lebih terarah sesuai dengan Sukardi 200430 yang mengatakan bahwa 219 “Dalam merumuskan ataupun membatasi masalah permasalahan dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum kedalam beberapa pertanyaan yang jelas”. Berdasarkan pendapat tersebut, dengan demikian kajian penelitian ini terbatas pada beberapa hal yaitu 1. Bagaimana analisis teknik vokal seriosa pada lagu Time to Say Goodbye karya Francesco Sartori ? 2. Bagaimana interpretasi dalam menyanyikan lagu Time to Say Goodbye karya Francesco Sartori ? 3. Apa kendala yang dialami siswa harmony musik dalam bernyanyi seriosa pada lagu Time to Say Goodbye ? 4. Teknik-teknik bernyanyi apa yang mendominasi pada lagu Time To Say Goodbye karya Francesco Sartori ? D. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan fokus sebuah penelitian yang akan dikaji, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan 201220 mengatakan bahwa, “Dalam sebuah penelitian, rumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut 2210 “Bagaimana analisis teknik bernyanyi seriosa pada lagu Time to Say Goodbye karya Francesco Sartori Studi Kasus Harmony Musical Medan E. Tujuan Penelitian Setiap aktivitas atau kegiatan yang dilakukan tentunya harus memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tanpa adanya suatu tujuan yang jelas maka kegiatan tersebut tidak akan dapat terarah karena tidak tahu apa yang ingin dicapai dari kegiatan yang dilakukan tersebut. Salah satu keberhasilan dalam penelitian adalah tercapainya tujuan penelitian. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang dilakukan dapat dilihat dari tercapai atau tidaknya tujuan penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiono 2010397 yang mengatakan bahwa, “Tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan membuktikan pengetahuan yang sebelumnya belum pernah ada atau belum diketahui”. Untuk itu dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaanya ialah 1. Untuk mengetahui teknik bernyanyi seriosa pada lagu Time to Say Goodbye karya Francesco Sartori 2. Untuk mengetahui bagaimana interpretasi dalam menyanyikan lagu Time to Say Goodbye karya Francesco Sartori 3. Mengetahui kendala yang dialami siswa Harmony Musik dalam menyanyikan lagu Time To Say Goodbye karya Francesco Sartori 4. Untuk mengetahui Teknik-teknik bernyanyi apa yang mendominasi pada lagu Time To Say Goodbye karya Francesco Sartori 2311 F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah 1. Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa musik dan masyarakat umum 2. Sebagai motivasi atau dorongan bagi pembaca yang memiliki minat dan kemampuan dalam bernyanyi 3. Sebagai informasi bagi pembaca yang ingin mengapresiasikan karya musik secara mendalam 4. Menambah wawasan peneliti dalam menuangkan gagasan karya tulis dalam bentuk proposal 2478 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya tentang analisis teknik bernyanyi seriosa pada lagu Time to Say Goodbye karya Francesco Sartori, maka dalam bab penutup ini akan diterangkan secara singkat tentang kesimpulan dan saran dari penulis. Dari hasil penelitian dan pembahasan dari bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban pokok permasalahan penelitian, yaitu 1. Analisis Teknik Bernyanyi Seriosa Pada Lagu Time to Say Goodbye Karya Francesco Sartori Studi Kasus Harmony Musical Medan lagu ini disajikan dalam bentuk iringan musik orkestra. Lagu Time to Say Goodbye ini dinyanyikan dengan tempo yang lambat slowly=60 dan jumlah birama terdiri dari 46 birama yang menggunakan 2 tanda birama yang berbeda 4/4 dan 2/4. Tanda birama 4/4 berganti menjadi 2/4 terdapat pada birama 7,26 dan 28 saja. Pada birama 1-33 Lagu Time to Say Goodbye dinyanyikan dengan menggunakan nada dasar G=do kemudian pada birama 34-46 adanya modulasi pada reff di Bait kedua lagu menjadi A=do. Teknik-teknik bernyanyi dalam menyanyikan lagu Time to Say Goodbye yaitu teknik dasar, teknik head voice, teknik powering diafragma, teknik vibrato. 2579 2. Interpretasi dalam menyanyikan lagu Time to Say Goodbye Karya Francesco Sartori yaitu dengan penjiwaan lagu melalui ekspresi wajah,tubuh dan penjiwaan lirik lagu dengan menggunakan dinamik, legato. Penjiwaan dengan ekspresi wajah yang serius dalam menyanyikan lagu seriosa pada umumnya juga dilakukan pada lagu Time to Say Goodbye. Penggunaan dinamik berfungsi untuk mengungkapkan isi dari syair lagu Time to Say Goodbye dan legato untuk memperindah lagu ketika dinyanyikan. 3. Siswa-siswi Harmony musical masih kesulitan dalam penguasaan teknik headvoice,frashering dengan pernapasan diafragma, teknik powering diafragama. 4. Teknik yang mendominasi dalam menyanyikan lagu Time to Say Goodbye yaitu teknik head voice dan teknik pernafasan diafragma. Berdasarkan dari beberapa kesimpulan yang diuraikan, maka penulis mengajukan beberapa saran diantaranya. 1. Setiap penyanyi yang ingin menyanyikan jenis lagu apapun hendaknya memahami dan menguasai teknik dasar bernyanyi dengan benar terlebih dahulu agar apresiasi terhadap lagu jauh lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan. 2. Lagu-lagu seriosa sangat perlu untuk dipelajari terkhususnya bagi penyanyi-penyanyi saat ini, karena jenis lagu seriosa mengandung 2680 banyak ilmu musik barat yang dapat memberikan kita wawasan akan pengetahuan tentang musik. 3. Kesulitan dalam penguasaan teknik-teknik vokal seriosa hendaknya tidak membuat berkurangnya minat siswa-siswi dalam mempelajari vokal seriosa di Harmony Musical Medan 4. Berlatih bernyanyi seriosa hendaknya di ajarkan oleh pelatih yang berkompeten agar hasilnya dapat lebih maksimal. 2781 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta Rineka Cipta Bisno, Herbert. 1969. definisi 14 November 2014 Bogdan, Robert C. & Sari Knopp Bikleb, Qualitative Research for Edication An. Introduction to Theory and Methods, Boston Allyn and bacon, Inc, 1982. Esa, Adjie. Satu Jurus Mudah Menyanyi. Bandung Mizan Media Utama Febi, Emma. Pengajaran Teknik bernyanyi dalam menginterpretasikan lagu “Bagaimana Mungkin” Ciptaan Dra. Theodora Sinaga, Pada Paduan Suara Solfegio Choir Fakultas Bahasa dan FBS Unimed Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang Quantum Teaching Hidayat,AAA. 2007. Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Surabaya Salemba. Jumalis,1981. Musik. Jakarta Titik Terang Averill ,Kahn. Great Britain Kamien, Roger. 2008. Music an Appreciation. New York Mc Graw-Hill International Higen Komaruddin, Sastradipoera. 1994. Manajemen Dana Bank. Jakarta Rineka Lincoln, Yvona S., & Egon G. Guba, Naturalistic Inquiry, Beverly Hills Sage Publications, 1985. Marpaung, Teti M. 2000. Minat Remaja Terhadap Festival Lagu Seriosa Di Kotamadya Medan Kurum Waktu 1995-1999. Medan FBS Unimed Moleong, Lexy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya 2882 Sihotang, Rocky. Penerapan Teknik Vokal dan Komposisi Aransemen Lagu Pada Grup Nasyid Mayidani Mahasiswa Prodi Musik Universitas Negeri Medan. Medan FBS Unimed Samosir, Agustina . Lagu Seriosa Indonesia Suatu Tinjauan Dari Sisi Teknik Vokal dan Analisis Tekstual FBS Universitas HKBP Nomensen Schirmer, G. 2012. Method of Singing. New York Alberto Randdegger Simanjuntak, Luat. Teknik Pernapasan Dengan Kemampuan Bernyanyi Siswa Kelas II SMA Negeri 2 Kisaran. Medan IKIP Simanungkalit, Nortier. 2008. Teknik Vokal Paduan Suara. Jakarta PT. Gramedia Snelbecker, Glenn E., Learning Theory and Phychoeducational Design, New York McGraw Hill Book Company, 1986 Stein, Leon. 1979. Structure & Style The Study and Analysis of Musical Forms. Summy Birchard Inc. Soekarno, Ari. 2002. Buku Pintar Musik. Inovasi Jakarta Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabet Sukardi. 2004. Metodologi Peneltian Kependidikan, Yogyakarta Bumi Aksara. Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat Arti Interpretasi. Jakarta Rieka Cipta. Simbolon, Betman. 1996. Seni Musik SLTP, Medan Lamtorang Jaya Syafiq, Muhammad. 2003. Ensiklopedia Musik Klasik. Yogyakarta Adicita Karya Nusa Tresno. 2012. Nasionalisme Eropa dan Pengaruhnya Pada Lagu Seriosa. Yogyakarta ISI Van A Christy. Singing Vol Ninth Printing Wiradi. 2006. Analisis Sosial. Bandung Yayasan AKATIGA 2983 1BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya tentang analisis teknik bernyanyi seriosa pada lagu Time to Say Goodbye karya Francesco Sartori, maka dalam bab penutup ini akan diterangkan secara singkat tentang kesimpulan dan saran dari penulis. Dari hasil penelitian dan pembahasan dari bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban pokok permasalahan penelitian, yaitu 1. Analisis Teknik Bernyanyi Seriosa Pada Lagu Time to Say Goodbye Karya Francesco Sartori Studi Kasus Harmony Musical Medan lagu ini disajikan dalam bentuk iringan musik orkestra. Lagu Time to Say Goodbye ini dinyanyikan dengan tempo yang lambat slowly=60 dan jumlah birama terdiri dari 46 birama yang menggunakan 2 tanda birama yang berbeda 4/4 dan 2/4. Tanda birama 4/4 berganti menjadi 2/4 terdapat pada birama 7,26 dan 28 saja. Pada birama 1-33 Lagu Time to Say Goodbye dinyanyikan dengan menggunakan nada dasar G=do kemudian pada birama 34-46 adanya modulasi pada reff di Bait kedua lagu menjadi A=do. Teknik-teknik bernyanyi dalam menyanyikan lagu Time to Say Goodbye yaitu teknik dasar, teknik head voice, teknik powering diafragma, teknik vibrato. 22. Interpretasi dalam menyanyikan lagu Time to Say Goodbye Karya Francesco Sartori yaitu dengan penjiwaan lagu melalui ekspresi wajah,tubuh dan penjiwaan lirik lagu dengan menggunakan dinamik, legato. Penjiwaan dengan ekspresi wajah yang serius dalam menyanyikan lagu seriosa pada umumnya juga dilakukan pada lagu Time to Say Goodbye. Penggunaan dinamik berfungsi untuk mengungkapkan isi dari syair lagu Time to Say Goodbye dan legato untuk memperindah lagu ketika dinyanyikan. 3. Siswa-siswi Harmony musical masih kesulitan dalam penguasaan teknik headvoice,frashering dengan pernapasan diafragma, teknik powering diafragama. 4. Teknik yang mendominasi dalam menyanyikan lagu Time to Say Goodbye yaitu teknik head voice dan teknik pernafasan diafragma. Berdasarkan dari beberapa kesimpulan yang diuraikan, maka penulis mengajukan beberapa saran diantaranya. 1. Setiap penyanyi yang ingin menyanyikan jenis lagu apapun hendaknya memahami dan menguasai teknik dasar bernyanyi dengan benar terlebih dahulu agar apresiasi terhadap lagu jauh lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan. 2. Lagu-lagu seriosa sangat perlu untuk dipelajari terkhususnya bagi penyanyi-penyanyi saat ini, karena jenis lagu seriosa mengandung 3banyak ilmu musik barat yang dapat memberikan kita wawasan akan pengetahuan tentang musik. 3. Kesulitan dalam penguasaan teknik-teknik vokal seriosa hendaknya tidak membuat berkurangnya minat siswa-siswi dalam mempelajari vokal seriosa di Harmony Musical Medan 4. Berlatih bernyanyi seriosa hendaknya di ajarkan oleh pelatih yang berkompeten agar hasilnya dapat lebih maksimal. 4DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta Rineka Cipta Bisno, Herbert. 1969. definisi 14 November 2014 Bogdan, Robert C. & Sari Knopp Bikleb, Qualitative Research for Edication An. Introduction to Theory and Methods, Boston Allyn and bacon, Inc, 1982. Esa, Adjie. Satu Jurus Mudah Menyanyi. Bandung Mizan Media Utama Febi, Emma. Pengajaran Teknik bernyanyi dalam menginterpretasikan lagu “Bagaimana Mungkin” Ciptaan Dra. Theodora Sinaga, Pada Paduan Suara Solfegio Choir Fakultas Bahasa dan FBS Unimed Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang Quantum Teaching Hidayat,AAA. 2007. Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Surabaya Salemba. Jumalis,1981. Musik. Jakarta Titik Terang Averill ,Kahn. Great Britain Kamien, Roger. 2008. Music an Appreciation. New York Mc Graw-Hill International Higen Komaruddin, Sastradipoera. 1994. Manajemen Dana Bank. Jakarta Rineka Lincoln, Yvona S., & Egon G. Guba, Naturalistic Inquiry, Beverly Hills Sage Publications, 1985. Marpaung, Teti M. 2000. Minat Remaja Terhadap Festival Lagu Seriosa Di Kotamadya Medan Kurum Waktu 1995-1999. Medan FBS Unimed Moleong, Lexy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya 5Sihotang, Rocky. Penerapan Teknik Vokal dan Komposisi Aransemen Lagu Pada Grup Nasyid Mayidani Mahasiswa Prodi Musik Universitas Negeri Medan. Medan FBS Unimed Samosir, Agustina . Lagu Seriosa Indonesia Suatu Tinjauan Dari Sisi Teknik Vokal dan Analisis Tekstual FBS Universitas HKBP Nomensen Schirmer, G. 2012. Method of Singing. New York Alberto Randdegger Simanjuntak, Luat. Teknik Pernapasan Dengan Kemampuan Bernyanyi Siswa Kelas II SMA Negeri 2 Kisaran. Medan IKIP Simanungkalit, Nortier. 2008. Teknik Vokal Paduan Suara. Jakarta PT. Gramedia Snelbecker, Glenn E., Learning Theory and Phychoeducational Design, New York McGraw Hill Book Company, 1986 Stein, Leon. 1979. Structure & Style The Study and Analysis of Musical Forms. Summy Birchard Inc. Soekarno, Ari. 2002. Buku Pintar Musik. Inovasi Jakarta Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabet Sukardi. 2004. Metodologi Peneltian Kependidikan, Yogyakarta Bumi Aksara. Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat Arti Interpretasi. Jakarta Rieka Cipta. Simbolon, Betman. 1996. Seni Musik SLTP, Medan Lamtorang Jaya Syafiq, Muhammad. 2003. Ensiklopedia Musik Klasik. Yogyakarta Adicita Karya Nusa Tresno. 2012. Nasionalisme Eropa dan Pengaruhnya Pada Lagu Seriosa. Yogyakarta ISI Van A Christy. Singing Vol Ninth Printing Wiradi. 2006. Analisis Sosial. Bandung Yayasan AKATIGA 6
Parastake holder atau pemangku kepentingan dari musik seriosa Indonesia sebagai cabang dari seni musik adalah pencipta musik, pelaku seni musik (pemain dan penyanyi), dan masarakat penikmat musik.Disamping itu, tentunya bangsa, negara dan pemerintah Indonesia karena musik adalah aset budaya bangsa. “Kepunahan” seni musik seriosa ini adalah
Jawaban. Penjelasan Piano karena piano lebih mudah untuk mengikuti intonasi,ketukan, keras lembutnya dan lain-lain.. Jelaskan apa yang dimaksud dengan musik seriosa? Seriosa adalah jenis irama lagu yang dianggap serius karena membutuhhkan teknik suara yang berbeda dengan genre lagu yang lain, misalnya lagu keroncong maupun hiburan. Apakah itu alat musik melodis? Sederhananya, alat musik melodis adalah instrumen musik yang dapat mengeluarkan nada, melodi, maupun irama. Alat musik melodis secara fungsional ikut melakukan kontrol terhadap nada dalam sebuah melodi atau lagu. Seriosa termasuk jenis musik apa? Musik seriosa merupakan salah satu jenis musik modern di Indonesia yang berasal dari jenis musik lied Jeman atau art song Inggris. Apa ciri ciri musik seriosa? SeriosaCiri-ciri musik seriosa a. Banyak menggunakan nada-nada sisipanb. c. Dinyanyikan dengan serius dan perasaan yang mendalamd. Apa saja contoh alat musik melodis? Kolintang. Alat musik yang berasal dari Sulawesi Utara ini terbuat dari kayu yang disusun sedemikian rupa dan bentuk hingga menghasilkan nada-nada yang berbeda. Piano. Biola. Seruling. Gitar. Apa saja 3 contoh alat musik melodis? Recorder. Recorder adalah alat musik melodis tiup yang terbuat dari kayu atau plastik berbentuk pipa. Pianika. Pianika adalah alat musik melodis tiup yang berbentuk seperti keyboard portabel. Gitar. Gitar adalah alat musik melodis petik. Kecapi. Biola. Xylophone. Apa saja alat musik tradisional melodis? – Alat musik melodis merupakan alat musik yang menghasilkan nada dan mengatur sebuah nada dalam sebuah lagu. Bonang. Talempong. Kecapi. Angklung. Calung. Seruling atau Suling. Sasando. Apa perbedaan antara musik pop dengan musik seriosa? Perbedaan tersebut adalah dalam musik pop/keroncong dan sejenisnya disajikan sebagai hiburan dan dinikmati tanpa memerlukan perhatian yang khusus. Sedangkan dalam musik seriosa, disajikan sebagai karya seni yang utuh dan memerlukan perhatian yang penuh. Apa saja genre musik Barat? Apa saja jenis-jenis musik kreasi? Apa saja ciri-ciri musik keroncong? References Pertanyaan Lainnya1Kemajuan Kemajuan Yang Dicapai Oleh Bani Umayyah?2Jelaskan Pengertian Kemerdekaan Menggunakan Bahasamu Sendiri?3Berikut Adalah Permasalahan Ekonomi Yang Dibahas Ekonomi Makro?4Langkah Langkah Penyajian Teks Eksposisi?5Bagian Setrika Yang Merupakan Isolator Adalah?6Nilai Nilai Hikayat Bunga Kemuning?7Sebutkan Fungsi Tenaga Dalam Gerakan Tari?8Berapa Digit Kode Grup Edmodo?9Tiga Sumber Bunyi Yang Menggunakan Energi Listrik?10Keliling Lingkaran Yang Berjari Jari 14 Cm Adalah?

2| - 8 7. Seni grafis merupakan salah satu cabang seni rupa yang berbentuk dua dimensi dan menggunakan teknik a. Pahat b. Batik c. Cetak d. Butsir 8. Berikut ini yang bukan termasuk jenis teknik cetak dalam seni grafis adalah a. Cetak dalam b. Cetak tinggi c. Cetak luar d. Cetak datar 9.

Formatif-Sumatif Evaluation Model, adalah salah satu model penilaian yang dapat digunakan/diterapkan dalam penilaian BK. Model ini dikembangkan oleh Michael Scriven dan merupakan jenis penilaian yang berorientasi pada? Tujuan dan hasil Proses dan hasil Kegunaan dan hasil Program dan hasil Kunci jawabannya adalah A. Tujuan dan hasil. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, formatif-sumatif evaluation model, adalah salah satu model penilaian yang dapat digunakan/diterapkan dalam penilaian bk. model ini dikembangkan oleh michael scriven dan merupakan jenis penilaian yang berorientasi pada tujuan dan hasil. Dilansirdari Encyclopedia Britannica, salah satu contoh lagu daerah di bawah ini yang menggunakan tangga nada slendro adalah cublak bulak suweng. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Salah satu hak kita sebagai anggota masyarakat adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap. zMyDM.
  • 46eicybv91.pages.dev/26
  • 46eicybv91.pages.dev/601
  • 46eicybv91.pages.dev/227
  • 46eicybv91.pages.dev/762
  • 46eicybv91.pages.dev/351
  • 46eicybv91.pages.dev/8
  • 46eicybv91.pages.dev/913
  • 46eicybv91.pages.dev/527
  • seriosa merupakan salah satu lagu yang menggunakan teknik