CeritaDewasa Nikmatnya Penis Ayah Angkat Ku. Hingga pada suatu hari kami di tinggal pergi selama seminggu oleh mama dan juga adikku, mereka ada acara keluarga di luar kota. Tinggal aku dengan papa di rumah, padahal sebelum mama pergi papa sudah tidak enak badan, karena itu dia tidak berangkat kerja dan sudah 3 hari dia tidak bekerja. Banyak orang menunggu musim liburan sekolah, termasuk aku. Ada yang mau ngajak aku liburan nggak nih? Ah, Bayu... Pengemis banget sih lo! Kalau mau liburan, sendiri juga nggak apa-apa kan? Awalnya aku mau ikut liburan sama temen- temen tapi karena aku telat konfirmasi keikut sertaan rombongan akhirnya aku nggak jadi deh ikut mereka. Huft!!! Pokoknya sendiri atau nggak aku harus tetap liburan. Jadilah aku liburan ke pulau Dewata sendirian. Aku berangkat menuju bandara di kotaku dan butuh waktu lebih dari sejam perjalanan udara sebelum pesawatku mendarat di pulau seribu pura. Kota Denpasar memang masih asing bagiku karena memang baru pertama kali aku menginjakan kaki dipulau ini. Biaya berliburku kali ini juga didapat dari Pak Nikki, Mas Arif dan Bang Dayat plus uang jajan dari orang tuaku. Enak bukan punya pacar-pacar yang baik and mapan... Hehehe... Aku menuju daerah Kuta menggunakan mobil carteran. Ketika sudah sampai disana, aku kebingungan untuk mengambil arah mana yang harus aku ambil agar sampai kesalah satu penginapan murah yang pas buat kantongku. Untunglah aku lihat ada Polisi Khusus yang bisa aku mintai keterangan. Para polisi gagah dan cantik menggunakan dasi merah itu terlihat ramah melayani pertanyaan para turis seperti aku. Aku dekati salah seorang polisi untuk meminta informasi. "Permisi Pak. Bisa bantu saya?". Polisi itu pun balik badan dan menoleh kearahku. Ya ampun, hampir saja aku ambruk karena pingsan melihat kegagahan polisi itu. Wajahnya sangat jantan dengan kumis yang agak tebal dan alis yang tajam. Wajahnya terlihat seperti orang Jawa banget. Tertulis nama Gunawan Triatno didada kanannya. Dia mengenakan topi koboi khusus Bali Tourist Police. Dadanya tampak menonjol dan otot lenganya terlihat besar dibalik baju lengan panjangnya. "Ada yang bisa saya bantu, dek?". "Oh.. iya Pak. Saya mau tanya, disini kalau mau penginapan yang murahan dikit kearah mana ya?", tanyaku sambil gugup dan gemetarn akibat menatap wajah tampannya. Dia merekomendasikan beberapa penginapan murah untukku. Aku merasa sangat terbantu olehnya dan entah mengapa dia juga bersedia mengantarkanku menuju salah satu penginapan murah yang dia maksud. Setelah sampai, aku berterimakasih padanya. Keesokan harinya, aku kembali bertemu Pak Gunawan dimobil Polisi turis. Kami terlibat pembicaraan ringan dan malamnya aku ajak dia menemaniku untuk makan malam tetapi anehnya lagi dia tidak menolak tawaranku. Pucuk dicinta ulam pun tiba, di acara makan malam itu kami sempat bertukar nomor hape dan bercerita mengenai hal pribadi. Ternyata Pak Gunawan telah memiliki seorang istri dan seorang anak laki- laki berusia 8 Gunawan adalah seorang Briptu berusia 34 tahun. Tingginya sekitar 175 cm dan beratnya ideal karena dia menjaga badannya agar terlihat berotot. Andaikan aku punya kesempatan untuk mencicipi pejuh pak Gunawan. Pikiranku melayang jauh sambil terus memandangi wajah gagahnya. Sadar Bay! Kamu nggak mau kan kalau sampai ngaceng sia-sia di tengah orang banyak? Aku membuyarkan lamunanku. Keesokan harinya aku sedang duduk di dekat sebuah pohon untuk menunggu kendaraan yang akan membawaku ke Ubud. "Halo Bay, lagi nunggu taksi ya?" Tanya si pengendara mobil Xenia itu yang ternyata adalah Pak Gunawan si POLISI Pariwisata Bali pujaanku. "Lho Bapak kok jam segini sudah berangkat tugas?" tanyaku spontan. "Iya nih! saya habis nginap di tempat saudara, takutnya telat. Kalo mau ke kantor, ayo ikut Bapak saja" ajak Pak Gunawan. Karena Aku sudah kenal dekat dengan Pak Gunawan akhirnya aku mau juga nebeng Pak Gunawan walaupun aku sebenarnya harus membatalkan rencanaku pergi ke Ubud. Tapi disitulah awal bencana bagiku Kenikmatan kaleeee. "Bayu, nggak keberatan kan kalau kita mampir dulu ke rumah adik saya, soalnya saya baru ingat ada beberapa barang saya yang tertinggal di sana?" Pak Gunawan sepertinya membuat alasan. "Iya Pak.. Gak papa kok... Santai aja", aku senyum padanya. Pak Gunawan mempercepat laju mobilnya sangat tinggi dan arahnya ke rumah kosong di pedesaan yang jarang terjamah orang. Sesampainya disitu aku ditarik dengan paksa masuk ke dalam rumah kosong dan disitu sudah ada Bripda Wayan 24, Briptu Made 25 yang sepertinya merupakan rekan kerja pak Gunawan. Di pojok rumah itu ternyata juga sudah menanti dua orang Polisi lain yaitu Bli Putu 29 dan bli Agung 27. Mereka semua tampaknya sudah menunggu sejak lama saat-saat seperti ini. "Halo Bayu, sudah ditunggu dari tadi lho?", seru bli Putu. "Apa-apaan nih? Apa yang Bapak-Bapak lakukan disini?", aku mulai kebingungan. Aku berusaha jual mahal dengan menjerit karena mulai digerayangi oleh para polisi berseragam lengkap. "Lepasin! Jangan coba-coba sentuh saya ya!". "Diam, kamu! Mau selamat nggak? Berani melawan POLISI yah", kata Bli Agung. Aku mencoba melawan dengan memukuli dan menendang polisi itu. Tapi aku kalah setelah dihantam perutku oleh bli Wayan yang gagah, dan di gampar pipiku berkali- kali sampai aku lemas hingga merah dan bibirku berdarah. Aku hanya bisa meringis kesakitan. Aduh... Polisi-polisi ini kejam dan sadis banget ya... "Nah sekarang emut dan hisep Kontol saya, Kontol Pak Gunawan, Kontol Agung, kontol Made dan kontol Putu. Yang kenceng nyedotnya, kalo nggak saya obrak-abrik anus kamu biar jebol, Mau?", Karena ketakutan akhirnya aku mengulum Kontol para Polisi itu. Aku menyedot Kontol polisi-polisi itu satu- persatu dengan bibirku yang merah dan mulutku yang mungil, sambil tanganku menggenggam Kontol para Bapak Polisi sambil mengocok- ngocoknya. "Nah gitu terus yang enak ayo jangan berhenti, telen pejuhnya biar kamu tambah enak.. Uhhhh.. Bapak suka kamu Bay..", seru Pak Gunawan. "Mmmphh, slerrpp, mmhh". Dengan terpaksa aku menghisap Kontol- Kontol mereka sampai mereka semua berkelojotan. Aku memang ingin menikmati kontol pak Gunawan namun karena perlakuan mereka seperti ini aku mulai takut dan terpaksa melayani kontol- kontol mereka. "Gila, nih cowok nyepongnya mantep banget, kamu pasti sudah sering nyepongin Kontol pria yah? Ahahaha....", kata bli Agung. Satu persatu para Polisi gagah itu menyemburkan sperma mereka ke dalam mulutku hingga mengalir ke tenggorokanku. Walaupun aku hampir muntah namun mereka memaksaku untuk menelan pejuh kelima Polisi tersebut. Aku masih tak percaya bisa mengoral kontol para polisi gagah dan berotot ini. Wajahku mulai terlihat kewalahan lagi, mungkin karena mabuk pejuh dan merasakan mual pada perutku. Setelah mereka puas memperkosa mulutku ternyata mereka langsung menelanjangiku. Bli Made memegang kedua tanganku, Bli Wayan memelorotkan celana jeans- ku, Bli Putu merobek baju dan singletku. "Nih cowok homo badannya manis banget, imut lagi, putingnya coklat pasti manis nih Wahh, lembut banget". Pak Wayan mengomentari putingku, sambil mulai menarik-narik putingku. Dalam sekejap aku sudah dalam keadaan tanpa busana. "Jangan pak jangan, atau saya akan melapor ke polisi", ancamku sambil teriak. "Ooo, coba saja nanti, sekarang sebaiknya kamu persiapkan diri kamu untuk menerima latihan khusus", Seru bli Made sambil menjambak rambutku. Aku sekarang hanya mengenakan celana dalam putih saja. Ketika bli Made hendak beraksi tiba- tiba Pak Gunawan protes, "karena saya yang dapat Bayu ini maka saya duluan yang nusuknya." Tanpa membuang waktu lagi kini diputarnya tubuhku menjadi tengkurap, kedua tanganku yang ditarik kebelakang menempel dipunggung sementara dada dan wajahku menyentuh kasur. Kedua tangan kasar Pak Gunawan itu kini mengelus ngelus bagian pantatku, dirasakan olehnya pantatku yang padat. Sesekali tangannya menampar pantatku dengan keras, bagai seorang bapak yang tengah menyabet pantat anaknya yang nakal "Plak, Plak, Plak!!". "Wah bagus sekali pantat kamu Bay, kenyal, gila nih Gung, paha cowok satu ini manis amat. Putihnyaaaaa.. ya ampun, banyak bulu-bulu halusnya lagi di lobangnya" ujar Pak Gunawan sambil terus mengusap- usap dan memijit-mijit pantatku sambil sesekali mencabuti bulu-bulu disekitar lubang anusku. aku mengaduh kesakitan. "Bakal mabuk nih kita nikmatin pantat seenak ini, seperti pantat cewek aja", kata pak Gunawan lagi. "Hotnyaaaaaaaaa, ya ampun, mulus, kenyal lagi" sambil memijat pantatku yang memerah karena tamparan tangan Pak Gunawan. Bli Putu lalu menjilati dan menggigiti bongkahan pantatku. "Aakhh, Pak, jangan sentuh pantatku!", aku membentak mereka. "Plakk" sebuah tamparan sangat keras ke pipiku. "Diam kamu, lonte homo! Mau saya rontokin gigi putih kamu!!", bli Putu balas membentak. Aku hanya diam pasrah, sementara tangisanku mulai terdengar. Tangisku terdengar semakin keras ketika tangan kanan Pak Gunawan secara perlahan-lahan mengusap kakiku mulai dari betis naik terus kebagian paha lalu mengelus-elus paha mulusku dan akhirnya menyusup masuk kedalam CD hingga menyentuh kebagian lobang pantatku. "Jangan Paaaaakkk! Saya mohon", aku memelas ketakutan. Sesampainya dibagian itu, salah satu jari tangan kanan Pak Gunawan, yaitu jari tengahnya menyusup masuk kecelana dalamku dan langsung menyentuh lubang anusku. Kontan saja hal ini membuat badanku agak menggeliat, aku mulai sedikit meronta-ronta, namun jari tengah Pak Gunawan tadi langsung menusuk liang anusku. "Egghhmm, oohh, shitt, shitt", aku menjerit badanku mengejang tatkala jari tengah Pak Gunawanan masuk ke liang anusku. Badanku pun langsung menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan, ketika Pak Gunawan memainkan jarinya itu didalam anusku. Nafasku terengah-engah sambil mengerang kesakitan. Dengan tersenyum terus dikorek-koreknya liang anusku, sementara itu badanku menggeliat-geliat jadinya, mataku merem- melek, mulutku mengeluarkan rintihan- rintihan. Pak Gunawan menciumi bibir anusku sambil sesekali memasukkan lidahnya kedalam lubang anusku, kepala Pak Gunawan menghilang di antara belahan pantatku sambil kedua tangannya meremas- remas pipi pantatku. Sementara Pak Putu meremas dada kananku, dan mulutnya menggigit puttingku satunya lagi. Aku sekarang sudah telentang dengan kaki diangkat keatas. "Pak Gunawan, Putting cowok kesayanganmu ini gurih sekali, lembut lagi". Bli Putu asyik menyantap putingku. "Ehhmmpphh, mmpphh, ouughh, sakii..iit, paa..ak". Aku terus mengerang kesakitan pada kedua putingku dan kenikmatan pada anusku. Setelah beberapa menit lamanya, Pak Gunawan kemudian mencabut jarinya. Melihat aku yang meronta-ronta, Pak Gunawan semakin bernafsu dan dia segera menghunjamkan Kontolnya ke dalam lubangku yang masih enak itu. Walaupun anusku sudah basah oleh air liur Pak Gunawan namun Pak Gunawan masih merasakan kesulitan saat memasukkan Kontolnya, karena anusku masih terlalu kecil untuk ukuran kontolnya. Aku hanya dapat menangis dan berteriak kesakitan. Lalu dengan ngacengnya Pak Gunawan memasukkan batang Kontolnya lagi. "Auw aduh duh sshh, saakkii..iitt, pakk.. ammpuu..uunn", terdengar suara erangan kesakitan keluar dari mulutku. Aku mulai menangis sambil mendesah menikmati Kontol Pak Gunawan yang mengaduk- aduk liang pembuanganku. Raut wajahku menahan sakit luar biasa pada anusku. Aku sekarang lebih terdengar suara tertahan ketika Kontol pak Gunawan disodok- sodokkan ke lubang anusku. "Awwwwww... oh uhhhh......jangan, uh, duh Pakk, ampunn Paaaaaaaaaakkk!!". Sungguh mengasyikan melihat expresiku yang merem-merem sambil menggigit bibir bawah. Pak Gunawan terus menggenjot anusku. Menit- menitpun berlalu dengan cepat, masih dengan sekuat tenaga Pak Gunawan terus menggenjot tubuhku, aku semakin kepayahan karena sekian lamanya Pak Gunawan menggenjot tubuhku. Rasa pedih dan sakitnya seolah telah hilang, erangan dan rintihanpun kini melemah, mataku mulai setengah tertutup dan hanya bagian putihnya saja yang terlihat, sementara itu bibirku menganga mengeluarkan alunan- alunan rintihan lemah, "Ahh, ahh, oouuhh". Lalu Pak Gunawan memposisikan tubuhku menungging. Pantatku sekarang terlihat kokoh menantang, ditopang pahaku yang putih dan tegak. Pak Gunawan memasukkan Kontol besarnya yang berpanjang 18 cm ke liang pembuanganku hingga terbenam seluruhnya, lalu dia menariknya lagi dan dengan tiba-tiba sepenuh tenaga dihujamkannya benda panjang itu ke dalam rongga anusku hingga membuatku tersentak kaget dan kesakitan sampai mataku membelalak disertai teriakan panjang. "Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. ..... Paaaaaakkkkk!!!! Tidaaaaaaaaakkkk!!!". Kedua tangan Pak Gunawan memegang pantatku, sedangkan pinggulnya bergoyang-goyang berirama. Sesekali tangan Pak Gunawan mengelus- elus pantatku. Beberapa menit kemudian, Pak Gunawan kembali mempercepat goyangan pinggulnya, kemudian dia menarik kedua tanganku. Jadi sekarang persis seperti menunggangi kuda lumping, kedua tanganku dipegang dari belakang sedangkan pantatnya digoyang seirama sodokan Kontol Pak Gunawan. Wajahku menghadap keatas dengan mulut menganga mengerang kesakitan. Melihat keadaanku seperti itu, pak Gunawan semakin bersemangat mengebor liang anusku. "Anjingg, bangsaatt, anus, kamu, Bayu ngentoott, bapak entotin kamu". Pak Gunawan merancau tak jelas. Dan akhirnya Pak Gunawan pun sampai kepuncak paling nikmat menikmati anusku, kontolnya menyemburkan pejuh kental yang luar biasa banyaknya memenuhi lubang anusku. "Aa, aakkhh, oohh", sambil mengejan Pak Gunawan melolong panjang bak serigala, tubuhnya mengeras, mengejang dan bergetar dengan kepala menengadah keatas. "Aoohh, oouuhh, Polisi bangsat kamuuuuuuu pakkk!!". Aku mengumpat sambil mendesah, tubuhku mengejang merasakan cairan pejuh Pak Gunawan membanjiri anusku. Puas sudah dia menyetubuhiku, rasa puasnya berlipat-lipat baik itu puas karena telah mencapai klimaks dalam seksnya, puas dalam menyetubuhiku dan puas dalam merojok anusku. aku menyambutnya dengan mata yang secara tiba-tiba terbelalak, aku sadar bahwa polisi tiu telah berejakulasi karena dirasakannya ada cairan-cairan hangat yang menyembur membanjiri lubang anusku. Cairan kental hangat itu memenuhi liang anusku sampai sampai meluber keluar membasahi paha dan sprei kasur. Setelah itu Bli Agung maju untuk mengambil giliran. Kali ini bli Agung mengangkat kedua kakiku ke atas pundaknya, dan kemudian dengan tidak sabar dia segera menancapkan Kontolnya yang sudah tegang ke dalam anusku. Bli Agung masih mengalami kesulitan saat memasukkan Kontolnya, meskipun anusku kini sudah licin oleh pejuh Pak Gunawan. Kembali lubang duburku diperkosa secara brutal oleh Bli Agung, dan aku lagi-lagi hanya dapat berteriak kesakitan. "Bangsatt, akkhh, bajingaann, sudahh, sudahh, keparaatttt.. ahhhhh", teriakku. Namun kali ini aku tidak berontak lagi, karena aku pikir itu hanya akan membuat polisi itu semakin bernafsu saja. Sementara itu bli Agung terus memompa anusku dengan cepat sambil satu tangannya menarik-narik putingku dan tidak lama kemudian dia mencapai puncaknya dan mengeluarkan seluruh pejuh nya di dalam anusku. "Ooohh, makan nih pejuh polisi. Kamu suka kan?? Ahhhhhh... ohhhhhh!!". Aku hanya dapat meringis kesakitan, tubuhku telentang tidak berdaya di lantai. Walaupun tangan dan kakiku sudah tidak dipegangi lagi. Aku dapat merasakan ada cairan hangat yang masuk ke dalam anusku. Sebagian pejuh bli Agung mengalir lagi keluar dari anusku. "Hmmpphh, hhmmpp, oohhkk, oughh", aku menjerit dengan tubuhku yang mengejang ketika bli Putu mulai menanamkan batang kemaluannya didalam liang anusku. Mataku terbelalak menahan rasa sakit anusku, tubuhku menggeliat-geliat sementara bli Putu terus berusaha menancapkan seluruh batang kontolnya. Memang agak sulit selain meskipun sudah dimasuki dua Kontol tadi, aku masih agak tegang sehingga anusku masih sangat sempit. Akhirnya dengan sekuat tenaganya, Bli Putu berhasil menanamkan seluruh batang kontolnya didalam anusku. Tubuhku berguncang-guncang merasakan sakit dan pedih tak terkirakan di duburku. Aku pun terus memohon kepada Bli Putu agar mau melepaskannya. "Ahh, rasain kamu, akhirnya aku bisa juga ngerasain jepitan anus kamu sayang", bisiknya ketelingaku. "Oouuhh, Paakk, saakiitt, Paak, ampuunn", rintihku dengan suara yang megap-megap. Jelas bli Putu tidak perduli. Dia malahan langsung menggenjot tubuhnya memompakan batang kemaluannya keluar masuk duburku. "Aakkhh, oohh, oouuhh, oohhggh", aku merintih- rintih, disaat tubuhku digenjot Oleh bli Putu, badanku pun semakin menggeliat-geliat. Otot-otot dinding anusku kuat mengurut-urut batang kemaluan bli Putu yang tertanam didalamnya, karenanya bli Putu merasa semakin nikmat. Sambil memukuli pantatku dengan tangannya, berharap agar anusku mencengkram Kontolnya dengan lebih erat karena lobang anusku mulai semakin mengendur. Tiba-tiba bli Putu mencabut Kontolnya dan dia duduk di atas dadaku. Bli Putu mengocok-ngocok kontolnya dengan kuat, sampai akhirnya dia memuncratkan pejuhnya ke arah wajahku. Aku gelagapan karena pejuh bli Putu mengenai bibir dan juga mataku. Setelah itu bli Putu masih sempat membersihkan sisa pejuh yang menempel di Kontolnya dengan mengoleskan Kontolnya ke bibirku. Selanjutnya dua orang, Bli Wayan dan Bli Made maju. Mereka kini menyuruhku untuk mengambil posisi seperti merangkak. Kemudian bli Wayan berlutut di belakang pantatku dan mulai mencoba memasukkan Kontolnya ke lubang anusku. "Gila nih cowok, pantatnya mantap bener, hangat lagi, lihat nih bro paha si Bayu. Mulus dan putih banget. Bener kata Pak Gunawan" Kata Bli Wayan. "Ampuunn Pakkkk, jangan sodomi saya lagi... paakk, saya mohoonn... sakit...". Membayangkan kesakitan itu, aku mencoba untuk berdiri, tetapi kepalaku dipegang oleh bli Made yang segera mendorong wajahku ke arah Kontolnya. Kini aku dipaksa mengulum dan menjilat Kontol bli Made. Kontol bli Made yang tidak terlalu besar tertelan semuanya di dalam itu, bli Wayan masih berusaha menusuk-nusukkan jarinya ke dalam lubang anusku. "Akkhh, oohh, aahh, sshh, perihh, pakk.. udah pakk.....!!!" Sesekali bli Wayan menampar pantatku dengan keras, sehingga aku merasa panas. "Gila nih anak laki, bokongnya mantap banget dan lobangnya kecil banget" Kemudian bli Wayan menjilati lubang anusku. Aku merasakan sensasi aneh yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya saat lidah polisi Wayan menjilati lubang anusku yang sudah berlumuran pejuh. Ia berada dibelakangku dengan posisi menghadap punggungku. Ketika lobang pantatku sudah terbuka, bli Wayan merentangkan kedua kakiku selebar bahu, dan.. "Aaakkhh.", aku kembali melolong panjang, badanku mengejang dan terangkat dari tempat tidur disaat bli Wayan menanamkan batang kemaluannya didalam lobang anusku. Rasa sakit tiada tara kembali dirasakan didaerah anusku, dengan tidak perlu bersusah payah bli Wayan berhasil menanamkan batang kemaluannya didalam lobang anusku, meskipun baru masuk setengahnya. Setelah itu tubuhku kembali disodok- sodok. Tidak lama kemudian aku kembali menjerit kesakitan. Rupanya anusku sudah jebol oleh Kontol bli Wayan yang gede banget yang berhasil masuk seluruhnya dengan paksa. Kini bli Wayan memperkosa anusku perlahan-lahan, karena lubang anusku masih sangat sakit. Ketika bli wayan menarik Kontolnya, bibir anusku terasa ikut tertarik sehingga agak monyong keluar. Lalu bli Wayan menyodokkan lagi Kontolnya, sehingga kini anusku mengempot. "Aaakkhh, ouughh, sakii..iitt, pak, periihh, akuu, nggakk.. kuatt, pakk, periihh, sakiitt... ooohhhhh". Aku menjerit keras sekali, aku merasakan rasa sakit yang teramat-sangat yang pernah dirasakan. Bli Wayan merasakan kesakitan sekaligus kenikmatan yang luar biasa saat Kontolnya dijepit oleh anusku. Bli Wayan merasa Kontolnya lecet didalam duburku. Kenikmatan yang terus- menerus dirasakannya ketika menunggangi pantatku. Tak terbayang bagaimana wajah Bang Wando, jika menyaksikan persetubuhan yang tidak manusiawi yang dialami pacarnya. Pacar yang selalu bisa menyenangkannya, sekarang tubuhnya sedang menungging telanjang bulat, pantatnya disodomi oleh Oknum-oknum Polisi sepertinya. Aku yakin bang Wando pasti langsung menonjok ampe babak belur para polisi bejat ini. Bang Wando... Tolong Bayu... Seperempat jam lamanya bli Wayan menyodomiku, waktu yang lama bagi aku yang semakin tersiksa. "Eegghh, aakkhh, oohh... ohhh...". Dengan mata merem- melek serta tubuh tersodok-sodok, aku merintih-rintih. Saat aku berteriak, kembali bli Made mendorong Kontolnya ke dalam mulutku, sehingga kini aku hanya dapat mengeluarkan suara erangan yang tertahan, karena mulutku penuh oleh Kontol bli Made. Tubuhku terdorong kedepan dan kebelakang mengikuti gerakan Kontol di anus dan mulutku. aku berteriak-teriak kesakitan. "Ahhhhhhhhhh..... Ooooooo... Ampoooon pak.. ampun pak Polisiiii!!!!" Keadaan ini berlangsung 35 menit sampai akhirnya bli Wayan dan bli Made mencapai puncak secara bersamaan. Bli Wayan yang sudah tidak tahan karena seret dan panasnya liang pantatku menyemburkan pejuhnya di dalam anusku, aku sekarang semakin merasakan perih pada anusku yang semakin lecet dan tersiram pejuh bli Wayan. Dan bli Made menyemburkan pejuhnya di dalam mulutku. Aku terpaksa menelan semua pejuh bli Made agar aku masih dapat bernafas. Aku hampir muntah merasakan pejuh itu masuk ke dalam kerongkonganku, namun tidak dapat karena Kontol bli Made masih berada di dalam mulutku. Aku biarkan saja Kontol bli Made berada di dalam mulutku untuk beberapa saat sampai bli Made menarik keluar Kontolnya dari mulutku. Plop! Sebagian sisi pejuh briptu Made yang tidak tertelan meluber keluar bercampur dengan air liurku. Kemudian bli Made memaksaku untuk membersihkan sisa pejuh Kontolnya dengan cara menjilatinya. Bripda Wayan juga masih membiarkan Kontolnya terbenam dalam anusku dan sesekali masih menggerak-gerakkan Kontolnya di dalam anusku, mencoba untuk merasakan kenikmatan yang lebih banyak. Aku dapat merasakan kehangatan pejuh di dalam lubang anusku yang secara perlahan mengalir keluar dari lubang anusku. Perih yang luar biasa dirasakan lubang duburku setelah kontol itu keluar.. Setelah bli Wayan mencabut Kontolnya dari anusku, lalu bli Agung mengambil kursi dan duduk di atasnya. Dia menarikku mendekati dan mengangkat tubuh kecilku lalu memposisikan mengangkangi Kontolnya dan menghadap kearahnya. Bli Agung kemudian mengarahkan Kontolnya ke anusku, dan kemudian memaksaku untuk duduk di atas pangkuannya, sehingga seluruh Kontol bli Agung langsung masuk ke dalam duburku. "Aohh, oouuhh, sakii..itt, udahh, Paak, ngiluu paakk.. pak.. ampuninnnn Bayu...", Aku mengerang kesakitan dan memohon iba dari polisi berbadan kekar dan berwajah tampan khas bali itu. Setelah itu, aku dipaksa bergerak naik turun. Sesekali bli Agung menyuruhku menghentikan gerakan untuk menahan orgasmenya. Bli Agung dapat merasakan duburku berdenyut-denyut seperti memijat Kontolnya, dan dia juga dapat merasakan kehangatan liang anusku yang sudah basah oleh pejuh-pejuh rekan-rekannya. Bli Agung masih belum puas. Dia memiringkan tubuhku lalu mengangkat kaki kananku ke bahunya dan mulai menyodok-nyodokan Kontolnya di anusku. Aku menahan sakit bercampur nikmat itu dengan menggigit bibirku sendiri hingga lecet, wajahku yang sudah penuh air mata dan memar bekas tamparan itu tidak membuat iba para Polisi itu. Bli Agung tanpa kenal ampun berkali-kali menghujamkan senjatanya dengan sepenuh tenaga. Bli Agung tidak dapat bertahan lama, karena dia sudah sangat terangsang sebelumnya ketika melihat aku diperkosa oleh para rekannya, sehingga dia langsung memuncratkan spermanya kedalam anusku. Aku kembali merasakan kehangatan yang mengalir di dalam liang pembuanganku. Selanjutnya Pak Gunawan yang masih mau lagi yang mengambil giliran untuk memperkosaku. Dia menarikku dari pangkuan bli Agung, kemudian dia sendiri tidur telentang di lantai. Aku disuruh untuk berlutut dengan kaki mengangkang di atas Kontol pak Gunawan. Kemudian secara kasar pak Gunawan menarik pantatku turun, sehingga anusku langsung terhunjam oleh Kontol Pak Gunawan yang sudah berdiri keras. "Akkhh, aakkhh, oogghh,.. Pak.. sudah... anusku sakit banget pak...". teriakan memilukan keluar dari mulutku. Kontol pak Gunawan, yang jauh lebih besar daripada Kontol Polisi rekan-rekannya diruang ini memasuki anusku, masuk semuanya ke dalam anusku, membuat aku kembali merasakan kesakitan karena ada benda keras yang masuk jauh ke dalam duburku. Aku merasa dinding anusku dikoyak-koyak oleh Kontol Pak Gunawan. Pak Gunawan memaksa aku untuk terus menggerakkan pinggulku naik turun, sehingga Kontol Pak Gunawan dapat bergerak keluar masuk duburku dengan leluasa. Kemudian Pak Gunawan menarikku ke arah dadanya, sehingga kini dadaku berhimpit dengan dada berotot Pak Gunawan. Pak Gunawan benar- benar terangsang. Melihat posisi seperti itu, Bli Wayan melepas ikat pinggangnya dan mulai mencambuk punggung dan bongkahan pantatku beberapa kali. "Akkhh, aakhh, damn, shitt.. sakit Pak!", Aku kembali merasakan perih luar biasa pada punggung, pantat, dan pahaku. Cambukan bli Wayan sangat keras sehingga membuat garis lurus merah di kulit punggung pantat, dan pahaku. Walaupun cambukan itu tidak terlalu keras, namun aku tetap merasakan perih dan panas di punggung dan pantatku, sehingga aku berhenti menggerakkan pinggul. Merasakan bahwa gerakanku terhenti, Pak Gunawan marah. Kemudian dia mencengkeram kedua belah pantatku dengan tangannya, dan memaksanya bergerak naik turun sampai akhirnya aku menggerakkan sendiri pantatku naik turun secara refleks. Pak Gunawan mencengkram pinggulku, lalu membuat goyangan memutar sehingga ia merasakan sensasi luar biasa dengan goyangan mengeborku itu. "Oohh, sshh, shh... bapak suka anusmu Bay.. Uhh... ohhhh", Pak Gunawan mendesah kenikmatan, sambil merasakan pantatku yang empuk basah menduduki selangkanganya. Ketika Pak Gunawan hampir mencapai klimaks, dia memelukku dan berguling, sehingga posisi kami kini bertukar, aku tidur di bawah dan Pak Gunawan di atasnya. Sambil mencium bibirku dengan sangat bernafsu, Pak Gunawan terus menggenjot anusku. Tidak lama kemudian gerakan Pak Gunawan terhenti. Pak Gunawan mencabut Kontolnya keluar dari duburku dan segera menyemprotkan spermanya di sekitar lubang anusku. Kemudian dia menarik tangan kananku dan memaksaku untuk meratakan sperma yang ada di sekitar anusku dengan tanganku sendiri. Setelah itu bli Putu yang tampan dan gagah itu mengambil giliran memperkosa anusku. Ia mengangkat kedua kakiku dan menyandarkannya diatas bahunya, bli Putu menempelkan kepala Kontolnya di mulut anusku. Dengan kasar bli Putu menyodokkan Kontolnya dengan keras kedalam liang duburku. Lalu ia mulai menggenjotnya. Hampir sepuluh menit bli Putu memompa duburku dengan kasar, membuat duburku semakin terasa lecet dan longgar. Sebelum mencapai puncaknya, bli Putu mencabut Kontolnya dari duburku dan memaksa aku untuk membuka mulut lebar- lebar untuk menampung spermanya. Setelah itu, bli Putu memaksa aku untuk berkumur dengan spermanya dan kemudian menelannya. Semua polisi disitu tertawa senang melihat itu, sementara aku menahan jijik dan rasa malu yang luar biasa karena diperlakukan dengan hina seperti itu. Kini wajahku terlihat gelagapan oleh sperma milik Bli Putu. Semua posisi yang mungkin dibayangkan dalam hubungan seks sudah dipraktekkan oleh para polisi kejam itu terhadap tubuhku. Kali ini aku tidak kuat lagi. Setelah lima polisi itu selesai memperkosaku untuk kesekian kalinya, aku akhirnya pingsan karena kecapaian dan karena kesakitan yang menyerang seluruh tubuhku terutama dianus. Aku telah diperkosa habis- habisan selama kurang lebih 7 jam oleh polisi-polisi bejat itu. Dan semua kejadian itu direkam oleh pak Gunawan. Lebih- lebih ketika posisi kedua tanganku yang terikat digantung keatas. Bli Made menjilati dan menciumi ketiakku. "Mmuuahh, ketek kamu bagus banget sih, rasanya asin tapi gurih dan baunya haruumm". Liur bli Made membasahi ketiakku. Aku kembali disetubuhi dari satu arah tentu saja lubang anus. Aku kini hanya bisa menggigit bibir sambil kakiku berusaha menendang- nendang ke segala arah, sambil sesekali seperti orang mengejan. "Ouughh, arrkhh, ouhh, udah paa..ak perih, sakiitt, ouughh, aa, akh!!!" Aku terus berontak seperti orang kesetanan. Karena pantatku mulai mengering, Pak Made kembali membasahi pantatku dan batang Kontolnya sendiri dengan lotion agar licin. Bli Made menyodomiku untuk kesekian kalinya. Dilanjutkan dengan bli Wayan lagi, yang senang sekali main sodomi. Apalagi dapat pantat seperti pantatku, ia semakin bernafsu menghancurkan anusku. Kemudian mereka kembali menelentangkan aku di lantai, lalu mereka maju semua mencari bagian- bagian tubuhku yang bisa di gunakan untuk memuaskan kontol kontol mereka. Bli Agung memasukkan Kontolnya ke dalam mulutku, dan memaksa mengulumnya. Pak Gunawan menyarangkan Kontolnya ke dalam anusku, double penetratio, yang berdarah-darah. bli Putu melesakkan Kontolnya yang super besar dan panjang itu ke dalam lobang pantatku yang sudah dimasuki kontol pak Gunawan. Akhirnya aku yang sudah tidak kuatpun pingsan, dengan anus yang dalam keadaan lecet parah, dan terus mengeluarkan darah dan sisa sperma. Darah dan sperma berceceran dimana- mana. Sudah puas para polisi tersebut, mereka membersihkan diri lalu meninggalkan tubuhku yang bugil dan berlepotan darah dan sperma dalam keadaan pingsan. Setelah para polisi gila itu pergi aku tidak tahu apa-apa lagi. Aku pingsan dan tak berdaya. Walaupun liburanku dipulau Bali masih ada beberapa hari, aku memutuskan untuk mengurung diri dikamar dan tidak ingin keluar. Pak Gunawan beberapa kali meng-sms atau misscall ke hapeku namun tidak aku gubris karena aku terlanjur sakit dengan kelakuannya dan teman-temannya dua hari lalu. Aku pun pulang ke kotaku dengan trauma yang dalam dan sesampainya dirumah, ayah dan ibuku bingung melihat aku yang diam dan tampak melamun padahal aku habis liburan. Mungkinkah aku trauma untuk berlibur sendiri lagi? Tragis.....!!! Aku malas untuk mengingat-ingat tampang dan nama-nama para polisi periwisata itu namun setiap aku mendengar kata Bali, aku selalu ingat kelakuan mereka yang memperkosaku. Aku harus bagaimana???? Tolong aku teman-teman... PerjalananNafsu Polis (3) ~ Gay Malay Story Perjalanan Nafsu Polis (3) 'Halim, boleh tak kau temankan Badrul pegi Putrajaya petang nanti' 'Boleh!' mengia arahan boss aku. Dalam pukul 2 petang, aku lepak sambil hisap rokok tepi motosikal peronda aku, panas tengahari terlindung pokok. Pak polisi kekasihku CERITA SEX GAY Memang betul apa kata pepatah untung tidak bisa di tolak, sial tidak bisa dihindari. Mungkin itulah gambaran atau sekedar miniatur dari kehidupanku, yang akhirnya harus menderita tak berujung. Bermula dari ketika aku berkunjung ke rumah temanku di kota “K” yang agak jauh dari kotaku “P”. Sesampainya di terminal aku bingung sekali, karena di sampingku sudah lama tidak ke sini dan juga rumah temanku itu pindah, jadi aku betul-betul dibuat kesal. “Mau naik mobil apa ini,” pikirku kala itu, karena “line” dengan abjad-abjad tertentu sesuai dengan jurusan masing-masing begitu banyak dan membuat kepalaku pusing. Akhirnya, karena aku sudah tidak sabar lagi dan sengaja mulai datang, maka aku ke pos polisi untuk menanyakan “line” yang harus kunaiki agar sampai ke tempat tujuan. “Selamat sore,” sapaku pada seorang polisi yang kebetulan sendirian karena temannya sedang ke WC. “Sore, ada yang bisa kubantu Dik?” jawabnya dengan ramah sekali. Mendengar jawaban yang ramah dan bersahabat, maka membuat degup jantungku naik turun tak karuan. Setelah kujelaskan kebingunganku pada Pak polisi yang macho ini, dia cuma bisa manggut-manggut tanda dia mengerti kebingunganku. “Aduh gimana ya, line’ ke tempat yang adik tuju sudah tidak ada,” katanya menerangkan, karena “line” yang ke desa kutuju itu beroperasi mulai pukul 500 WIB sampai 1730 WIB, padahal waktu itu jam sudah menunjukkan pukul 1805 WIB, “Aduh mati aku,” pikirku. Aku pun tambah bingung, apalagi katanya di sekitar sini tidak ada penginapan atau hotel. Rupanya Pak polisi ini tahu kegelisahanku dan kebingunganku, maka dia menyarankan agar menginap di rumahnya. “Memang sering kok Dik, kejadian seperti ini, maklum terminal dekat desa lagi,” katanya menenangkan. “Jadi harus bagaimana ini Pak,” tanyaku. “Biasanya orang-orang di sini berjalan kaki kalau sudah kehabisan line’,” jawabnya. Oh, terkejut sekali aku, “BERJALAN” kata itu yang membuatku seperti disambar petir di siang bolong, padahal jarak antara terminal dan desa yang kutuju kira-kira kurang lebih 10 km. Mungkin dia tahu keterkejutanku, maka langsung saja dia menyambung jawabannya. “Tapi kalau Adik tidak keberatan, Adik boleh nginap di rumah saya, kebetulan saya sendirian dan tugas saya sampai jam 2000 WIB,” katanya, sampai menatap diriku mulai ujung rambut sampai ujung kaki dengan sangat teliti sekali. Oh, tatapannya menusuk ke jantung, pikirku, apalagi melihat lehernya yang berlipat-lipat. Oh, nikmatnya seandainya aku bergelanyut di leher itu sambil bersandar mesra pada dada yang bidang, karena setiap hari berolahraga. “Masak tidak ada kendaraan alternatif Pak, ojek misalnya,” kataku. “Kalau Adik tidak percaya, tanya saja pada orang-orang di sekitar sini,” jawabnya yang didahului senyum yang membuat angan fantastikku melayang kemana-mana. Memang setelah kutanya pada orang-orang di sekitar, tidak ada kendaraan alternatif kecuali jalan kaki. Haruskah aku bermalam di rumah orang yang meluluh-lantahkan hatiku, dengan pandangan pertamanya, pikirku. Mungkin sifatku yang paling aneh dan aku sendiri tidak mengerti ialah aku suka sama pria. Apalagi pria itu lebih tua dariku kira-kira 10 tahun dan juga aku tertarik pada pria yang berbulu walaupun pria itu jelek sekalipun, apalagi yang berbulu dada, langsung “he-eh” saja. Akhirnya tanpa pikir panjang lagi aku langsung mau saja menginap di rumahnya. Setelah berkenalan dan mengobrol ngalor-ngidul, tak terasa jam kerjanya habis kira-kira jam 2000 WIB, kami berdua pun meninggalkan terminal itu menuju ke rumah Pak polisi yang bernama Pak Pram itu bukan nama aslinya. Dengan kencang sekali dia menjoki sepeda motornya, mungkin karena jalanan sepi, padahal udaranya sangat dingin sekali, apalagi ditambah udara dingin yang disebabkan oleh kencang sepeda motor. Oh.. dingin sekali rasanya. Sampai akhirnya aku mendekapnya dari belakang dengan erat sekali, saking takutnya kujatuh dari sepeda motor. Dan tanpa kusadari aku menyenggol kemaluannya yang agak besar dan ternyata sudah menegang. Oh.. bak pucuk di ulam cinta pun tiba. “Lebih erat lagi Heru,” pintanya. Maka tambah kueratkan dekapanku padanya. Oh, hangat sekali dan damai rasanya. Sesampai di rumahnya, aku pun mandi dan ganti pakaian, begitu juga dengan Pak Pram, dia mandi dan ganti pakaian santai. Dan kami pun mengobrol sambil makan malam yang dibelinya di warung pinggir rumahnya yang masih buka. Sempat terkejut aku mendengarkan ceritanya, ternyata pria tampan dan macho yang berumur kira-kira 30 tahun itu belum kawin apalagi punya anak. Padahal kalau melihat ketampanan dan kegagahannya pasti tidak ada seorang cewek pun yang menolak untuk diperistrinya. “Kenapa Bapak lakukan semua itu?” tanyaku. “Entahlah Her, aku sendiri pun tidak tahu, yang jelas mulai dulu sampai sekarang saya kok tidak suka sama wanita, padahal sudah banyak lho gadis ataupun janda yang mau saya nikahi,” katanya. “Tapi apa alasan Bapak kok sampai menjalani hidup kurang normal ini,” kataku. “Jawabannya hanya tentram dan damai Heru, maksudnya, kalau kehidupan yang oleh sebagian besar orang dianggap tidak normal ini membawa kedamaian dan ketentraman, mengapa harus kita sesali dan kita takuti.” Tanpa kusadari dia menggenggam erat tanganku erat-erat, erat sekali, sangat erat. Oh, hangatnya genggaman Pak Pram ini. Setelah itu dia mengecup keningku, lalu pipiku mendapat giliran berikutnya, kemudian bibirku di terkamnya dengan buas sekali tapi membawa sejuta kenikmatan yang tiada tara, apalagi saat kumisnya menusuk kulitku dengan lembut. “Oh..” desahku sambil tanganku mengelus rambutnya yang agak tebal itu. Kemudian dengan sangat mesra sekali dia buka bajuku satu persatu, hingga tinggal CD saja yang kupakai. Setelah itu dia mengecup susuku dan disedotnya kuat-kuat. “Oh.. enaak,” rintihku, apalagi saat lidahnya yang hangat itu menjilat-jilat putingku, diputar-putar seiring dengan bentuknya, kadang ke kiri kadang ke kanan. “Enaak..” erangku seiring dengan keluarnya prescum dari batang kemaluanku yang sudah menegang sejak tadi. Dan yang membuatku tidak kuat tatkala dia mencumbu perutku sembari tangannya membuka CD-ku dan meremas-remas buah zakarku. “Oh.. nikmatnya,” pikirku. Rasanya tak ingin kuakhiri yang sangat dahsyat ini. Kumis yang agak tebal itu menelusuri lekuk-lekuk tubuhku yang sangat lembut sekali, karuan saja prescum-ku tambah banyak keluar, sedangkan tangannya memainkan batang kemaluanku yang sudah licin oleh prescum. “Oh.. teruskan Pak,” pintaku sambil mempreteli bajunya satu persatu, hingga dia tak tertutup oleh selembar benang pun. Wow, tubuhnya sangat menggairahkan, apalagi tubuh yang selalu olahraga tiap hari itu dadanya ditumbuhi bulu-bulu yang sangat lebat, walaupun perutnya agak besar tapi tidak mengurangi kegagahannya dan ke-macho-annya, malah membuatku tambah bergairah. Spontan saja kulabuhkan diriku di dadanya, kukecup puting susunya serta kuhisap kuat-kuat sembari kuremas-remas pantatnya yang juga banyak ditumbuhi bulu-bulu yang lebat. Kemudian kujilati ketiaknya yang juga banyak ditumbuhi bulu itu. Kurasaan bau khas maskulin yang makin menambah gairahku. “Tunggu, Her!” katanya setelah melepaskan kulumannya. “Ada apa Pak,” tanyaku. “Akan kubuat kau melayang ke langit 7,” jawabnya sambil melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, kemudian dia muncul dengan membawa gel di tangannya. “Jangan Pak, aku tidak biasa,” pintaku karena aku sudah tahu maksudnya. “Aku pun dulu begitu Her, tapi lama-lama ketagihan juga, tenanglah dan rasakan saja,” jawabnya tanpa beban sedikitpun. Kemudian tangan yang kekar itu mengelus-ngelus pantatku dengan lembut sekali. Dielusnya pantat itu dan dimanjakannya sehingga aku sangat terangsang, karena pantat itu daerah lemahku, aku dibuatnya terlena. Di saat gairahku menggebu-gebu, kurasakan ada sesuatu yang menusuk anusku. “Oh.. sakit,” rintihku. “Tahan Her!” bisiknya di telingaku, sambil memaju-mundurkan telunjuk yang sudah masuk tadi. Benar juga katanya barusan, bahwa enak juga diperlakukan seperti itu. Agaknya dia tahu kalau aku merasakan enak, kemudian dia menambah satu jari lagi sampai yang kurasakan ada tiga jari masuk dalam duburku. Sebenarnya lucu juga sih melihat wajahnya agak memerah karena didera oleh nafsu yang sangat memuncak, hingga akhirnya dia tidak kuat lagi, dia buka kakiku lebar-lebar agar dia mudah memasukkan rudalnya. Dengan sangat pelan sekali dia masukkan kemaluan yang agak besar kira-kira 20 cm itu hingga kemaluan yang agak besar itu masuk ke duburku semua. Memang pertama sakit, tapi rupanya dia tahu bagaimana cara menghilangkan itu menjadi sebuah kenikmatan yang tiada tara. Ditariknya kemaluan itu kemudian dia masukkan lagi dengan sangat perlahan dan hati-hati. Terus begitu, tarik-masuk, tarik-masuk sampai sakit yang mendera duburku hilang sama sekali berganti sejuta kenikmatan yang tiada tara. “Oh.. terus Pak,” rintihku sambil mengocok kemaluanku sendiri dan menggoyang kemaluan Pak polisi ini. “Oh.. Her ya begitu terus, terus goyang!” “Begini Pak,” sambil kupercepat goyanganku. “Oh.. enaak terus, terus, terus,” rintihnya setelah kemaluannya kupelintir dengan goyanganku. “Oh.. sst.. sst.. sst.. enaak,” erangnya sambil mempercepat genjotannya. “Aku mau keluar Her.” “Aku juga Pak.” “Tambah goyangmu Her!” “Begini Pak.” “Ya.. ya.. ya.. ya..” dan akhirnya.. “Crot.. crot.. croot..” dan kami pun keluar hampir bersamaan, nikmat sekali rasanya. Suatu kenikmatan yang tidak bisa dibeli di supermarket manapun dan malam itu betul-betul menjadi malam yang sangat indah buatku. Kami pun melakukan berulang kali dengan berbagai gaya dan pose. Keesokan harinya aku diantar oleh Pak Pram ke rumah temanku. Sesampainya di sana kami pun disambut hangat oleh semua keluarganya. “Pak Pram, nanti jemput aku ya!” “Jam berapa?” “Sepulang tugas.” “Lho kok tidak nginap Her,” sela Andi ketika aku ngobrol sama Pak Pram. “Wah gimana ya Di, di rumah banyak urusan apalagi liburanku cuma satu minggu,” bantahku. Padahal sebelumnya aku berencana menginap di rumahnya Andi kira-kira 5 hari, tapi niat itu segera kubatalkan karena ingat permainan Pak Pram yang dahsyat itu. Kira-kira jam 2030 WIB Pak Pram menjemputku dan akhirnya aku menginap di rumah Pak Pram yang kuanggap sebagai cowokku sampai liburanku habis dan kami pun mengulangi permainan yang sangat dahsyat seperti kemarin malam. Akhirnya setelah tamat SMU, dengan alasan yang macam-macam dan tidak masuk akal, aku pun melanjutkan kuliah di kota “S” dan aku tinggal bersama Pak Pram. Padahal universitas di kota “S” tidak ada yang favorit, tapi tak apalah pikirku, demi cintaku pada Pak Pram akan kukorbankan segala yang kumiliki baik jiwa maupun raga. Betapa bahagianya diriku saat itu, aku dianggap seperti istrinya dan dia kuanggap sebagai suamiku. Jadi urusan memasak, mencuci sampai menyiapkan makanan dan pakaian kerjanya, sepatunya aku yang mengerjakan semuanya. Tapi kebahagian yang kurasakan kira-kira 2 tahun itu sirna bahkan berbalik menjadi sengsara yang berkepanjangan, setelah Pak Pram meninggal dunia akibat kecelakaan yang dialaminya di jalan tol Gempol-Waru. Oh, mengapa semua ini terjadi. Akhirnya untuk mengenang cintanya Pak Pram, kuputuskan untuk tetap tinggal di rumahnya yang kebetulan tidak ada ahli warisnya. “Adakah orang lain yang mau menjadi pengganti Pak Pram,” lamunku, tatkala aku sendirian di kamar dimana biasanya kami memadu kasih. Padahal seandainya ada, akan kuserahkan seluruh cintaku serta jiwa dan ragaku padanya. Tamat,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ceritagay panas, Gay, Blowjob, Ass, Amateur, Bareback, Anal, Cumshot, Cock, Dick, Cum, Athletic, Big Cock, - popular
Saya ingin mengirimkan cerita sahabat saya bersama seorang polisi . Kejadian ini benar benar terjadi,, beberapa nama dan lokasi saya samarkan. Perkenalkan nama Aku Rizki , berat 58kg tinggi 167. Perawakan ku biasa aja . Muka sih alhamdullilah yah ha.. ha.. banyak yang bilang manis + keren hi.. hi… Aku gay sejak kelas 1 smp, Penyebabnya ulah temen ku yang suka nempelin penisnya di pantat ku, Apa bila aku sedang menungu ketika mengerjakan tugas disekolah. Maklum soalnya orang bilang pantat ku semok, pada kenyal katanya he.. he.. Akibatnya aku ketagihan deh digituin temen ku si Cevi,, tapi aku berontak apabila dia nempelin penisnya, padahalkan aku pengeeen banget. Aku sekolah di SMP favorit di kabupaten Galendo bagian Utara yang ada di jawa barat. Aku sekarang masih kelas 3 SMP yang mau menghadapi Ujian Nasional. Aku mau cerita setahun lalu Tepatnya saat musim hujan kaka kelas ku yang pengayaan pemantapan materi menjelang UN di sekolah. Hari itu kira kira bulan Maret 2012 hujan gedeeee banget. Apesnya aku di sekolah sendiri, cuma sama guru piket + penjaga. aku emang dikenal cowo aktif di sekolahan. Waktu itu jam 5 sore, Aku abis nanyain soal kegiatan sekolah menjelang akhir tahun sama guru tersayang ku Pak Ghan , dia guru TIK umurnya kira-kira 38 tahun punya anak 2 orang, rambut plontos seksi deh, apalagi waktu dulu main futsal bareng si pak guru ga pake baju cuma di kolor doang . Otomatis itu badan nya yang gemuk atletis gemuk tapi atletis gimana tuh haha pokonya berisi bulu yang dari selangkangan ampe dada keliatan tipis Aaaaaaaah… tidak konsen deh tuh main bolanya. Soalnya yang di bawah udah tegangan tinggi . Nah sore itu aku nunggu ujan reda di gerbang sekolah. Hmmmm.. mana dingin terus lapar lagi. Mau maksain takut sakit, kan lagi gencar-gencarnya gitu ulangan, praktek, sama UKK . Udah setengah jam aku nunggu sama motor matic vario ku. Si pak ghani juga nawarin nganter sama mobilnya tapi kan aku bawa motor . Tuh kan nyesel aku bawa motor .. Tiba tiba turun seorang cowok dari bis Budiman. Gila ganteng nya, Tinggi badannya berisi, mirip Deny Sumargo si pebasket sexi itun lo .. Dia pun langsung lari ke gerbang sekolah tempat aku nunggu hujan reda. Dia bawa tas ransel besar sama satu kantong yang besar pula . Kayak nya mau pulang kampung . Ko Aku jadi grogi gini nih liat si ganteng . Dia pun celingak celinguk nyari taksi kayanya. Yah… mana ada taksi disini. Bego lo haha! Ojeg juga tidak ada . Dia pun jalan kearah ku.. “eh maaf dek ,, kalo mau ke alamat ini dimana yah ?” kata si ganteng sambil ngeliatin alamat yg ada di BB nya . ” Mmmmm ,, eh , ii ni ,, di dekat SPBU bang ” aaaaa gila, aku gugup, Mati deh ! “hmmm,,, jauh Tidak?..” Tanyanya lagi “5km lah dari sini” kata ku “hmm kalo disini ojeg sudah tidak ada ya?” “udah ujan bang ,, jadi pada pulang” “mmm,.. tidak ada angkutan lain yah dek?” “kaya nya tidak deh , harus nunggu hujan reda , sampi tukang ojeg nya dateng bang” “hmm iya deh , makasih yah dek , ngmong2 kamu pake baju sekolah , ko belum pulang?” “ehhh, ini abis ada tambahan bang , mau maksain takut sakit , kan bentar lg ada ujian kenaikan kelas ” “oh , iya deh” nah kan gw udah lancar ngomong sama dia .. Udah itu kita pun saling diam.. Hmmmm ngomong dong bang ,, kangen sama suaranya yang merduu . Pas maghrib ujan reda,, yeee. Aku pun pamit mau pulang ,, terpaksa deh harus pisah sama pangeran ku . udah menstarter motor pas mau jalan eh,, dia nyetop ku. “eh dek,, bisa anterin ga ke alamat tadi , soalnya ojeg kan tdk ada Abang ongkosin deh” pinta dia Dalam hati “tidak dibayar juga aku ikhlasss” “hmmm ayo bang, sekalian juga saya mau beli bensin , tapi tidak usah di ongkosin , kaya ojeg aja . Haha ” ” iya deh ,, yo mumpung reda , ini tas boleh kan disimpen di depan?” “boleh lah bang” terus dia naik motor aku sambil nyimpen tuh tas gede .. Udah itu dia pegangan di pinggan aku .. Kakinya juga nempel di paha ku, berasa lagi di peluk dia nih . Gimana jika aku sama dia ngedetht ahhh ga mungkin banget kayanya.. Pokonya kaya disengat lebah deh . Angeeet haha. Ketika di belokan ke rumah dia hujan turun lagi, yah aku keujanan sama dia . Untung cepet sampai ke alamat dia . “dek turun dulu ayo nanti sakit kalo maksa hujanan” dia pegang tuh tangan ku, aku pun ikut ke dalem, gila tangan kekar itu pegang tangan ku. “hmm maaf ya dek kamu jadi kejebak ujan lagi disini” “iya bang tidak apa-apa udah harusnya gini kali” “iya,, kamu masuk aja yu ke kontrakan abang, tapi tunggu dulu ya abang mau ambil kuncinya di pemilik kontrakan ini” Diapun pergi ke rumah induk yang sepertinya punya pemilik kontrakan ini . Udah bincang-bincang sedikit diapun kembli ke hadapan ku . ” yuk dek masuk” “iya bang” wah kontrakannya rapih banget. Tapi ko banyak foto polisi, tapi bukan dia. “eh bang , ini kontrakan siapa sih?” “ini punya temen abang dek, dia pindah tugas ke Semarang , jadi yah dikasih aja ke abang , soalnya kita sodara,, eh nama kamu siapa? Dari tadi belum kenalan . Hehe ” dia senyum. Manis banget, Gigi nya rapih putih. “saya Rizki bang , abang sendiri ?” “abang namanya Andri , pindahan dari Tangerang , abang sekarang kerja di Polres dek ” ohhh jadi dia polisi toh ,, pantes aja tubuhnya kekar , tapi bagusan jadi model deh, kan mukanya seksi gitu haha . “oh iya bang” “abang beres2 dulu yah ,, kamu mau nunggu disini ? Nonton tv ” “mau ke toilet aja bang , dimana ya?” “oh ayo deh , abang jug abaru tau tempat ini ” toilet nya ada di dapur, Gede juga kontrakan ini, satu kamar, ruang keluarga yang dipisah tembok sama dapur. “hmm tuh dek, pinggir kulkas” “iya makasih bang” masuk deh aku ke toilet , udah tidak tahan antara pengen kencing sama ngeluarin sperma nih. Haha… wah pas dikeluarin si penis ku sudah ngaceng ful 14cm .. Mau di kocok takut kelamaan nati aja deh dirumah sambil bayangin bang andri lagi ngentotin aku haha.. Bruuuuy , udah aku siram. Diluar hujan masih deras .. aku juga udah solat, dia yang jadi imam . Kalian tau lah pas lagi rukuk atau sujud aku liatin terus pantat nya yang semok . Otomatis kan aku solatnya tidak khusu haha… Tapi aku anggep aja udah. di tv plasma ini tidak ada acara yang rame , cuma acara talkshow di stasiun televisi. Aku juga sudah hubungi orang rumah kalo aku kejebak ujan di rumah temen . Si pak polisi lagi mandi.. ku bayangkan aja gimana lekuk tubuh dan pistol punyaan dia haha .. Adzan isya juga udah kedengeran tapi ini ujan masih awet aja .. Bete juga sih aku harus nunggu, tapi syukur banget kan sambil nunggu sambil ngobrol sama si abang. Dia pake training item + kaos polo belang .. Hmm ternyata umur dia baru 26, asalnya sih dari bandung , tapi lama di tangerang banten katanya. Perlu aku kasih tau juga kalo dia udah 2thn JOMBLO’ masa sih ? Orang ganteng + baik gitu masa tidak ada yang mau,, atau jangan-jangan dia sama kaya aku haha .. Ga mungkinlah diakan manly banget .. Gimana rasanya cowok kaya dia jomblo 2thn ,, kalo lagi horny pasti dia nyewa lonte atau main sabun. Huh.. Nih aku kasih pantat aku aja … Masih perawan ko bang haha . Nah yee jam setengah 8, hujan reda. Aku siap-siap mau pulang. Dia juga bilang trima kasih ke aku, dan minta pin bbm aku buat kontekan , soalnya dia belum tau daerah disini. “kamu janji ya dek , nanti minggu maen kesini , nanti kita jalan-jalan. Biar abang yg neraktir okeh?” “oke bang ,,, nanti invite ya bbm ade ” “sipppp de” ucap dia sambil nepuk pundak ku.. Serasa punya abang beneran aja nih. Di rumah aku udah nuntasin ngocok haha.. Gila deh pokonya,, ampe 7x CROT.. Jam 9 bbm ku bunyi.. Eh ternyata dari si abang andri . Dia invite aku. Langsung deh ku accept aja. Kitapun bbman ngebahas daerah ini + kehidupan masing2 . Briptu Andri Aryanto iya de, yang nyenyak ya tidurnya Rizki Dandi SG nama kontak bbm ku , Rizki Dandi Sudrajat nama asli ku, kalo G itu aku maksudin buat Gay haha oke bang .. Abang juga yah ,, mimpi indah .. Hihi Briptu Andri Aryanto iya , moga mimpiin kamu haha . Sumpah deh bikin jantung ku melayang haha Rizki Dandi SG haha bisa aja bang .. Udah ah BYE ! Haha Briptu Andri Aryanto Bye juga ade maniskuu . Haha ah tidak tau deh rasanya, aku yakin dia pasti bercanda . Diakan udah ahlinya jail .. Minggu pagi ini aku udah siap-siap mau jalan-jalan sama bang andri . Rencananya kita mau nonton . aku mengenakan celana Kick Denim , kaos panjang warna item putih + sepatu casual . Sudah ganteng kok. Aku ngomong sendiri di depan cermin. Haha.. Pas aku dateng ke kontrakannya, dia lagi manasin motor CBR merah . “wah bang motor dari mana nih?” “kemarin dikirim sama si papih ,, hehe kesananya naik ini aja yah ?” tawar bang andri . Lah pasti aku mau dong , soalnya kan itu jok motor sempit ,, jadi aku bisa meluk dia saat lagi kenceng. “iya bang hehe , motornya disimpen di dalem yah ?” “iya ,, gih ” kata dia sambil senyum ke aku. Diiih aku jadi tambah GR aja .. Dijalan dia nyuruh aku meluk dia.. Ya ku peluk saja.. hangat.. yg dibawah juga ngaceng .. Hehe Pas nyampe di mall kita langsung naik ke lantai atas dan pesen tiket . Kita nonto film The Robots . Eh pas di dalem dia ngerangkul aku ke tempat duduk di barisan ke 5 dari belakang . Kenapa tidak di ujung sih bang , kan bisa pegang2 haha.. Film ini ternyata menceritakan tentang robot yang membunuh para kawanan teroris . Wah banyak darah deh di film nya . Aku tidak ceritain semuanya, pokoknya dia itu perhatian banget dengan ku.. Jam aku nyampe di kontrakan dia . aku sudah siap-siap langsung pulang , tapi dia nawarin aku buat nginep . Yah ko tidak kemarin malem minggu aja ngajaknya . Kan besok sekolah . “hmmm, besok sekolah bang, lain kali aja yah” “iya deh, tapi janji yah mau nginep, abang juga besok udah mulai kerja di polres . Doain ya dek” “iya bang” udah sebulan aku kenal sama bang Andri . Dia libur cuma hari Sabtu sama Kamis saja .. aku makin curiga aja sama dia .. Soalnya dia suka meluk+ngeliatin aku jika lagi main di kontrakannya . Alesannya sih , kangen sama adiknya yang masih kelas 1smp . Emang enak sih , tapi aku kan tidak bisa nyesuain diri aku. soalnya pisang ku suka berdiri .. Haha terus tiap hari dia juga suka bbm atau nelpon aku, nanya udah makan lah mandi lah belajar dll . Perhatiaaaaan banget deh . nah pas malem minggu itu aku nginep dirumahnya . Dia cuma pake celana pendek , dan kaos putih tipis . Itu puting susunya nyetak banget . Merah seksi .. Huaaaaah pengen ngocok deh . Kita ngobrol segala macem ampe ke hal intim segala . “eh dek kamu belum punya cewek yah ?” tanya bang andri “belum bang hehe ” “kenapa ? Kamu kan ganteng, masa ga ada yang mw sama km” “ye suka-suak ade dong mau pacaran atau ngga,, abang juga jomblo hehe” ucap ku sambil ngejulurin lidah . “iya yah .. Kalo abang jomblo kamu jomblo kita jadian yu dek hahaha” DEG ,, ini bercanda atau beneran sih bang ,, ahhh dilema aku! “haha gila lo bang” Tiba-tiba si bang Andri pegan kedua tangan ku. “serius dek,, abang suka sama kamu,, abang tidak bercanda .. ” Rasaaaanya seperti di bom nuklir isi cinta deh tubuh ku. Jawab gimana ini gimanaaaa ? “HAH? Jadi abang gay?” “iya dek,, kamu gay juga kan?.. Abang sering liat kamu suka ngintip2 selangkangan abang, terus kalo abang peluk kamu,, penis kamu juga berdiri” ahhh gawat, jadi dia tau kalo aku suka ngaceng kalo deket dia .. Arrrrrghhhh gawat ! “nggg nggga kok bang” “udah deh dek.. Abang sayang sama kamu, abang pengen ngejagain kamu,, kamu bikin hari-hari abang lebih ceria dek blablabla ” dia bicara segala macem .. Panjang pokonya .. Tiba-tiba di nyium bibir ku.. Bibirnya yang tipis memagut bibir ku,, aku diam sediam diamnya . Lidah dia nyoba masuk ke mulut ku. First Kiss aku lakuin sama cowok ganteng kaya dia ,,, ahhh amazing ! Akupun percaya kalo dia gay .. Terus ku coba ngimbangin ciuman dia di mulut ku.. Lidah kita saling sedot menyedot. Ludah ku aja di telan .. Aku juga nelan ludah dia .. Oh pangeran .. Terusssss sedot .. Slurppp shsshhs ahh slrruppshhh . Briptu ini pegang kepala ku, berusaha agar aku tidak meelepaskan ciuman nya.. Tangan aku juga peluk pinggang dia,, sambil sesekali aku masukin ke pantan dia. Posisi ku telentang di sofa , sedangkan dia jongkok di atas ku. Bisa dibayangin yah nikmatnya polisi manly ini . Seluruh isi mulut ku di sapu lidahnya,, begitupun mulut dia dengan ku,, walaupun aku tidak memiliki pengalaman soal kissing gini, tapi aku sering lihat bagai mana cara kissing di film-film bokep. Slruuupssh ahhhhshh ah slurppsh .. Sudah lebih dari 20 menit kita kissing .. Aku masih tidak nyangka banget kalo dia gay. soalnya tubuh dia yang macho tidak nampak gaynya. Aku sudahin acara kissing,, bukan karena tidak mau . Tapi aku pegal Haha dia sempat cemberut,, lalu kami saling menatap satu sama lain tanpa bicara apapun . Si abang polisi pun senyum kepada ku. “kamu hebat dek,, bibir kamu manis hangat” puji dia “mmmm,, iya abang juga” “kamu mau kan jadi BF abang ??” tanya dia sambil ngelus rambut ku. “mau bang” haha akhirnyaaa .. Mimpi ini jadi nyata .. Aku tidak bisa bayangin hari-hari ku kedepan sama bang andri . “kalo gitu kita ke kamar yu sayang?” hah?… Ke kamar?.. Jangaaaan dong plisss bang aku belum siap untuk gituan “mmmm, tapi ade belum bisa buat itu bang” “tenang sayang ,, abang janji gabakalan ngelakuin yg macem2” “iyaaa ayo bang” Aku digendong sama dia ke kamar . Mirip pengantin baru looo .. Haha “bang kenapa abang jadi gay ? Kan abang manly banget” “yah kan harusnya gini , abang juga tidak kepikiran bakalan punya cowo, pas liat kamu abang sumpah jadi jatuh cinta dek” “hmmmmm sama ade juga hihi” cuppp lagi dia cium aku,, kali ini kita saling sedot menyedot lidah .. Dia juga menurunkan bibirnya di leher ku. “AHHHH SHHHH MMMHHSSS” bang andri nyedot kuat kuat leher ku,, dan meninggalkan bekas cupang merah .. Abis itu dia nyeritain kalo dia gay pas lulus sma. Dan segala macem tentang dunia seks dia.. Ternyata aku Cowok pertama dia .. Dia juga belum pernah ML atau pun kissing sama cowok kecuali aku.. Haha ternyata kita sama-sama amatiran . “dek kamu janji yah, gabakal ninggalin abang,, kita bakalan gini sampe tua” aduuuh baru beberapa jam juga jadian udah bikin janji yang hmmmmmm merinding .. “iya bang,, kita liat aja ntar” “hmmmm , iya sayang ku ..” malam itu kita tidur berdua,, dipeluk aku dari belakang sambil penisnya yang serasa kaya pisang ambon itu di adu aduin kepantat ku.. Dan tangan dia masukin ke celana ku dan pegang penis ku sambil di kocoknya perlahan-lahan. Sedangkan aku menikmati kocokan dan gesekan penisnya di belahan pantat ku, sampai akhirnya penis ku mengeluarkan sperma dan diapun mengeluarkan spermanya di pantat ku. Sebelum kami benar-benar tertidur pulas kami segera membersihkan sperma tersebut di kamar mandi sambil saling menggosokan tubuh, kamipun larut kembali dalam gairah sex di dalam kamar mandi yang sempit tersebut dengan sejuta desahan birahi kenikmatan. Aku mulai menjilati tubuhnya yang sexy dengan lekukan perut seperti binaraga, lalu aku berlutut sambil memandangi alat vitalnya yang panjang dan besar, dengan penuh keaykinan aku mulai menjilati kepala penisnya dan perlahan kumasukan seluruh penisnya kedalam mulut ku, pelan tapi pasti ku hisap penisnya dengan keluar masuknya penisnya di dalam mulut membuat dia semakin geram dengan nada desahan yang semakin cepat “Ah…. Aah.. Aahh.. Aaahhhhhhh…. terus dek terus…” Akupun semakin mempercepat gerakan mulut ku sambil meremas-remas pantatnya “croot… croottt.. Aaaaahhhhh..” spermanyapun keluar di dalam mulut ku, tanpa pikir panjang ku telan spermanya yang hangat dan kental itu. Kami kembali kekamar dan tertidur pulas karena sudah terlalu lelah dengan permainan sex yang baru pertama kali kami lakukan itu. Sejak Saat itu sampai dengan sekarang kami tetap hidup rukun dan saling menyangi, hubungan sex kamipun semakin hot dan bervariasi.
Cerita45: Abdil, Polisi Muda. Cerita 46: Akhir Sang Idola Part 1. Cerita 47: Akhir Sang Idola Part 2. Cerita 48: Tukang Pijat Profesional. kumpulan cerita gay : ⚠️ Khusus 21++. ⚠️ Cerita Gay. bagi yang homophobic, disarankan jangan baca. PARA PEMUDA GAGAH (KAMPUS MESUM) 27 parts Ongoing Mature. 27 parts. Ongoing. Best Laid Plans 2 Jun 2023 1457 Readers comments 30 Min Read A young detective takes matters into his own hands to find a possible serial killer and gets much more than he bargained for. Topics Bondage, Abduction, Cop, Mystery & Crime Big Daddy ch. 2 Story by Bill Drake 8 Jun 2023 3068 Readers comments 21 Min Read Nick Brennan gets caught deeper into the web of the Bryant family incest. Topics Cop, Daddy, Bisexual, Infidelity, Oral & Blowjobs, Sex Big Daddy ch. 3 Story by Bill Drake 9 Jun 2023 2232 Readers comments 21 Min Read Nick Brennan rekindles the spark with his wife and gets closer to his brother-in-law. Topics Anal Sex, Cop, Daddy, Bisexual, Incest, Oral & Blowjobs, Sex Big Daddy ch. 4 Story by Bill Drake 10 Jun 2023 2355 Readers comments 24 Min Read Mark Bryant makes Nick a business proposal and Nick enjoys his bachelor party. Topics Anal Sex, Cop, Daddy, Bisexual, Oral & Blowjobs D'Kass Black Presents Jail's Bait Lockdown Book 1 ch. 5 Story by Phaggotry 3 Jun 2023 381 Readers comments 7 Min Read Mar suspects Joop and Officer Dan Topics Black Men, Big Dick, Cop, Sex D'Kass Black Presents Jail's Bait Lockdown Book 1 ch. 6 Story by Phaggotry 4 Jun 2023 489 Readers comments 13 Min Read Officer Dan and Warden Hill and his guards Topics Black Men, Cop, Blackmail, Submission, Gangbang D'Kass Black Presents Jail's Bait Lockdown Book 1 ch. 7 Story by Phaggotry 5 Jun 2023 300 Readers comments 11 Min Read Joop, Mar, and Officer Dan, Topics Black Men, Fiction, Cop, Relationship Selling the Law Story by Jack Patrick 7 Jun 2023 1922 Readers comments 39 Min Read While investing a simple burglary, a young detective becomes embroiled in a human traffickers operation and soon finds himself as an unwilling participant. Topics Anal Sex, Bondage, Abduction, Forced, Cop, Breath Play, Rape A Continued Police Presence Story by rustyfella 28 Jun 2010 11046 Readers comments 17 Min Read Another Tale of the cop who came in out of the Dark. Topics Spanking, Cop, Feet A Cop Story Story by Bert LaVey 22 Aug 2022 15241 Readers comments 7 Min Read If you're a cop you can get away with anything. I was a real cop. I must had had gay sex 30 times in my career. When you got 13 inches it is bound to happen. This is one of them. Topics Rough Sex, Big Dick, Forced, Cop, Domination, Submission A Father Son Assfest Series 2 ch. 10 Story by Gazzaq 2 Mar 2022 3657 Readers comments 11 Min Read Connor Gets Curious Part 1 Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Dad & Son, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 11 Story by Gazzaq 3 Mar 2022 2708 Readers comments 13 Min Read Connor Gets Curious Part 2 Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Dad & Son, Oral & Blowjobs, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 12 Story by Gazzaq 4 Mar 2022 2760 Readers comments 12 Min Read Mike’s fellow Officers get acquainted after spying on is and Gabe. Then Mike finds an unexpected gift from Connor Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Dad & Son, Oral & Blowjobs, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 13 Story by Gazzaq 11 Mar 2022 2506 Readers comments 15 Min Read Mike life is still uncomplicated and Connor is still thinking about his sons boyfriend and starts to have a bad day. Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Dad & Son, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 14 Story by Gazzaq 12 Mar 2022 2331 Readers comments 15 Min Read Daddy Connor’s day goes from bad to worse and finally he and Mike finally meet each other at his family home Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Dad & Son, Oral & Blowjobs, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 15 Story by Gazzaq 13 Mar 2022 2881 Readers comments 18 Min Read Cheating Part 1 Connor and Mike have sex for the first time but keep on getting interrupted. Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Infidelity, Dad & Son, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 16 Story by Gazzaq 14 Mar 2022 2582 Readers comments 17 Min Read Cheating Part 2 Connor and Mike have sex and this time they don’t get interrupted. Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Infidelity, Dad & Son, Oral & Blowjobs A Father Son Assfest Series 2 ch. 17 Story by Gazzaq 16 Mar 2022 2335 Readers comments 10 Min Read It’s the morning after and guilt sets in and Mike and Connor are busted Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Infidelity, Dad & Son, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 18 Story by Gazzaq 19 Mar 2022 2734 Readers comments 15 Min Read Mike secret is sprung. Later on after his shift finishes, he catches up with younger brother Ashton and something unexpected happens. Topics Rough Sex, Cop, Incest, Infidelity, Dad & Son, Oral & Blowjobs, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 19 Story by Gazzaq 20 Mar 2022 2075 Readers comments 14 Min Read Officer Oliwer Kozlowski and Officer Khalil Watkins get it on. Ashton is confused. Mike faces Gabe Topics Romance, First Time, Cop, Relationship, Infidelity, Dad & Son A Father Son Assfest Series 2 ch. 20 Story by Gazzaq 25 Mar 2022 2049 Readers comments 19 Min Read Life is going well for Connor and Mike. Mikes attraction to Caleb Gabe’s younger brother is growing. Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Infidelity, Dad & Son, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 21 Story by Gazzaq 26 Mar 2022 1777 Readers comments 16 Min Read Mike is slowly getting closer to Caleb. Connor and Mike nearly get caught fucking by Gabe. Ally is far from impressed with her husband and their sons boyfriend on going sexual relationship Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Infidelity, Dad & Son, Oral & Blowjobs A Father Son Assfest Series 2 ch. 22 Story by Gazzaq 27 Mar 2022 2047 Readers comments 14 Min Read Connor and Mike get discovered by Caleb. Mike and Caleb finally cross the line Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Dad & Son, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 23 Story by Gazzaq 30 Mar 2022 1889 Readers comments 18 Min Read Connor and Mike get more intimate and Gabe also has his secrets. Topics Rough Sex, Romance, Cop, Infidelity, Dad & Son, Oral & Blowjobs, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 30 Story by Gazzaq 9 Apr 2022 1586 Readers comments 17 Min Read Caleb and Mike relationship continues Topics Rough Sex, Brothers, Romance, Cop, Relationship, Dad & Son, Oral & Blowjobs A Father Son Assfest Series 2 ch. 5 Story by Gazzaq 24 Feb 2022 3236 Readers comments 12 Min Read An unexpected opportunity come knocking, which enables Mike to return back to his home town, before things got all complicated Topics Rough Sex, Cop, Relationship, Incest, Infidelity, Oral & Blowjobs, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 6 Story by Gazzaq 25 Feb 2022 2800 Readers comments 14 Min Read Mike is preparing to return back to his home town and encounters one of the hostile Officers. He finally leaves the city. A few months have passed by and by chance, he meets Gabe. Topics Rough Sex, Cop, Relationship, Infidelity, Oral & Blowjobs, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 7 Story by Gazzaq 26 Feb 2022 2798 Readers comments 15 Min Read Mike hears more about Gabe and Connor and from his brother Ashton. Then he gets worked up, fantasying about having them both. Then he hears about Caleb ….. Topics Rough Sex, Masturbation, Cop, Relationship, Cum Dump, Oral & Blowjobs, Big Ass A Father Son Assfest Series 2 ch. 8 Story by Gazzaq 27 Feb 2022 2337 Readers comments 14 Min Read Mike’s brother Ashton is still teasing him, telling him about Caleb’s assets, leaving him hot and bothered. The next day he meet Connor and does the same with him telling him about Mike. Then later that evening on Gabe and Mike go on their first date Topics Masturbation, Cop, Relationship, Big Ass, Kissing A Father Son Assfest Series 2 ch. 9 Story by Gazzaq 28 Feb 2022 2416 Readers comments 16 Min Read Mike and Gabe finally have sex. Topics Rough Sex, Romance, Cop, Relationship, Big Ass, Kissing Taggedcerita gay, kontol gede, kontol satpam; Ehm, lama kuperhatikan Pak Wanto, satpam kantor itu. Umurnya hampir 40an, namun badannya masih bagus di balik pakaian satpam hitam2 yang ketet itu ,dan lumayan tinggi walau sedikit 'ndut', item, kumisan tipis yang tampak bekas cukuran. Cairan kental hangat dengan bau khas membuncah dari Gay 01/04/20 635 palavras 3 Este é um fato real e aconteceu quando em 2015. Moro numa cidade do interior e sou policial militar desde 2012. Entrei para a polícia militar aos 19 anos, em 2012, e sirvo numa cidade do interior. Este fato ocorreu em 2015, eu tinha na época 22 anos. Assim que entrei para a polícia, fui morar numa república de policiais. Nós éramos 3 amigos dividindo a mesma casa, todos solteiros e passando o rodo na mulherada que adora farda. Nunca tive tendência nenhuma a comer viado. Porém, eu tinha um padrinho que morava num lugarejo, uma roça, que ficava a uns 30 minutos dessa cidade que eu trabalhava. Este meu padrinho era amigo dos meus pais desde sempre e admirava a carreira militar e tinha o maior orgulho de mim. Ele tinha três filhos , um da minha idade 22 anos na época, uma menina de de 15 anos e o mais novo de 13 anos, o Felipe. Um dia meu padrinho me ligou e disse que estava na cidade precisando conversar comigo algo sério e que precisava da minha ajuda. Falei para ele passar na minha casa. Imaginei que fosse algum problema com a segurança da fazenda dele. ele era produtor de café e de vez em quando ocorrem furtos nessas fazendas. Quando ele chegou na minha casa o assunto era outro e me pegou de surpresa. Ele me contou que estava muito chateado pois, havia flagrado o Felipe chupando a pica de um de seus empregados, um jovem de 17 anos; disse que pra ele o maior castigo do mundo seria ter um filho viado e que preferia a morte do que isso e foi aí que pediu minha ajuda. Meu padrinho queria que eu deixasse o Felipe vir morar comigo e estudar na cidade, primeiro para afastá-lo do tal rapaz e segundo ele queria que eu ensinasse o Felipe os prazeres de ser macho, de comer umas bucetinhas; queria que eu o levasse para a zona e lhe levasse para o futebol, porque na fazenda ele não tinha tempo para dedicar à “forçar” a masculinidade do filho. Meu padrinho me propôs ajudar no aluguel e fazer compras para a casa. Ele achava que seria bom o garoto conviver numa república de homens comedores de buceta para ajudar no seu desenvolvimento. A proposta era tentadora, ter ajuda financeira em tempos difícies, pois eu ainda pagava faculdade e prestação do meu carro. Em troca eu só teria que fazer algo que eu já sei, que era arrumar uma bucetas para o garoto e de quebra, pra mim também. Bem, concordei em ajudar e conversei com meus colegas de república. Nisso coincidiu que um dos meus colegas de república estava de mudança para a casa de uma moça que ele estava namorando, pois eles haviam resolvido morar juntos. Então seria só eu mais um colega de trabalho e o garoto para ficar na casa. No final de semana seguinte à nossa conversa, meu padrinho trouxe o Felipe e suas roupas. Felipe era branco, cabelos lisos, pele lisinha, traços delicados, mas não era afeminado. À princípio nem acreditei que fosse mesmo gay, sei lá talvez seria só uma experiência que ele teve. Perguntei ao meu padrinho se Felipe sabia que ele havia me contado sobre o boquete dele no empregado da fazenda e ele me disse que sim. Assim que meu padrinho foi embora, fui apresentar a casa para Felipe e mostrar onde seria seu quarto. Ele logo se acomodou e seu pai havia deixado uma compra farta na nossa dispensa e um dinheiro para que eu o levasse ao puteiro. De cara já gostei da situação, eu estava com a geladeira e a dispensa cheia, o bolso cheio e ainda ia comer uma puta por conta do padrinho. Felipe havia se tornado de repente a minha galinha dos ovos de ouro. Continua…… Por Malhado Macho Gay Comente e avalie para incentivar o autor
Rasahangat dan geli langsung menjalar ke seluruh batang kontolku,makin dalam rasa nikmat makin membuat badanku bergetar."enak kan dorong-dorong" melakukan arahan,benar saja rasa nimat makin tak terelakan.perlahan kak caca mendekap badanku hingga aku merapat ke tubuhnya.pantatku terus aku maju mundurkan.kulihat kak cac
Kenalkan namaku Musa Hidayat. Aku adalah seorang Polisi berpangkat Briptu dan masih jomblo! Kurang jelas? JOMBLO!!!! Aneh bukan? Sebenarnya ini tidak aneh menurut aku karena entah mengapa di usiaku yang sudah 27 tahun ini, aku masih betah tidak memiliki cewek. Keluargaku juga sudah mulai gelisah untuk mencarikan aku seorang wanita yang mereka anggap pantas mendampingiku. Jujur saja, sudah banyak acara nge-date aku lalui bareng cewek yang disarankan oleh keluargaku tetapi satupun tidak ada yang bisa membuat hatiku bergetar. Mulai dari Guru SD, pegawai negeri, perawat, bidan, dokter sampai wanita biasa seperti pegawai bank atau sekretaris. Mungkin keluargaku juga hampir menyerah mengenalkan aku pada para wanita sehingga mereka menyerahkan semua keputusan padaku. Keputusan untuk nikah’. Orang-orang bilang aku ganteng dan kekar. Perawakanku macho dengan tinggi 178 cm. Badanku terbentuk sempurna karena aku memang suka nge-gym. Di tambah, aku adalah seorang Polisi yang bertugas di kota ******. Oh, iya satu lagi yang belum aku beritahu bahwa ada gelar sarjana hukum yang tertera dibelakang namaku. Sungguh mengenaskan bila dibandingkan dengan ketidak mampuanku mencari wanita. Sebenarnya bukan tidak mampu, melainkan akunya saja yang tidak suka wanita. Ups! Akhirnya aku mengaku juga… Sadar atau tidak, sebenarnya aku adalah pria sakit’. Semua itu aku sadari sejak aku duduk di SMA. Aku baru sadar bahwa aku sakit’ ketika aku selalu merasa janggal jika menjalin hubungan dengan wanita. Aku emang pernah di cap sebagai playboy waktu SMA. Hampir tiap minggu aku gonta-ganti cewek tetapi itu bukan karena aku yang mutusin mereka melainkan karena aku dipuusin para cewek. Gaya pacaranku memang terkenal cuek, dingin, nggak perhatian, tidak romantis dan tidak klop. Aku sudah beberapa kali berusaha mencoba mencintai wanita tetapi semakin aku berusaha semakin aku sadar bahwa sebenarnya hatiku tidak tertarik dengan para gadis. Aku juga pernah beberapa kali ML dengan cewek tetapi setiap ML aku tidak bisa menikmati persenggamaan kami. Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi. aku sepertinya jijik pada memek apalagi jika melihat memek wanita yang aku entot becek dan merah. Aku sungguh geli membayangkannya. Inilah yang membuat aku seperti bingung pada perasaanku sendiri. Tetapi ketika Bayu, teman keponakanku, mengenalkan aku pada dunia gay’ akhirnya aku sadar bahwa ternyata aku lebih suka ngentotin cowok dibandingkan dengan cewek. Aku bisa muncrat beberapa kali jika ML dengan Bayu dan ini sungguh bertolak belakang jika dibandingkan saat aku ngentot dengan mantan-mantan cewekku. Bayu adalah remaja cowok yang manis, baik dan cakep dimataku. Entah mengapa sejak bertemu dengannya, perasaan yang aku cari-cari selama ini seolah-olah muncul begitu saja. Yup, aku suka pada cowok. Aku ingat kejadian pertama kami melakukan persetubuhan. Bayu menginap dirumah kami saat orang tua Kiky, kakakku, pergi keluar kota sehingga kami hanya bertiga dirumah. Ketika itu malam sudah hampir larut, aku dan Bayu yang masih asyik main PS tidak menyadari itu. Hingga aku melihat Bayu sudah kecapean dan merebahkan kepalanya dibahuku. Aku sungguh tidak bisa berbuat apa-apa. Aku seperti merasakan getaran hebat didalam hatiku. jantungku berdegup kencang dan nafasku terasa berat. Aku gugup! Bayu menatap mataku dan aku juga demikian. Akhirnya entah siapa yang memulai duluan, bibir kami menyatu dan saling mengecup. Saat itu aku benar-benar merasa hidup dan menemukan apa yang selama ini aku cari-cari. Kami melanjutkan persenggamaan kami dikamarku dan aku menikmati persetubuhan pertamaku dengan Bayu. Sejak saat itulah aku tahu bahwa sebenarnya aku adalah gay’. Mungkin itu sedikit gambaran tentangku. Huh…. … Langsung saja ya aku ceritakan persetubuhan keduaku dengan pacar cowok pertamaku, Bayu. Semoga menikmati. Hari itu kamis sore. Setelah pulang dari dinas rencananya aku langsung pulang kerumah dan tidak kemana-mana malam ini. Maklumlah nanti malam adalah malam jumat dan biasanya dimalam itu aku menghadiri acara arisan bapak-bapak di RT-ku. Namun langit berkata lain. Memang sejak tadi siang aku lihat awan gelap mulai menghantui langit di kota ku dan benar saja ketika aku sedang mengendarai motor menuju rumah, akhirnya hujan lebat turun. Jas hujan lupa aku bawa, kalau mau terus jalan komputer tablet-ku basah jadi aku pikir mendingan aku cari tempat berteduh dan entah mengapa aku sedang berada di dekat rumah Bayu sehingga aku putuskan untuk berbelok kerumahnya untuk berteduh. Syukur-syukur kalau Bayu ada dirumah tetapi kalau nggak ada juga nggak apa-apa. Aku sudah kenal juga dengan orang tuanya jadi aku tidak terlalu kaku walau tanpa ada Bayu dirumah itu. Tit-tit! Aku bunyikan klakson motorku ketika sudah sampai di dekat teras rumah Bayu. Aku matikan motorku dan buru-buru turun menuju teras rumah Bayu untuk berteduh. Dari dalam rumah muncul mamanya Bayu membukakan pintu. “Eh, Dayat. Ada apa?”, tanya bu Nunu ramah. “Bayunya ada bu?”, tanyaku sambil mengepalkan kedua tanganku menjadi satu di antara kedua pahaku. “Ada. Mungkin lagi mandi. Silahkan masuk nak Dayat. Hujan deras banget lho. Ayo silahkan…”, tawar bu Nunu. “Makasih bu”. Aku masuk kedalam rumah Bayu dan dipersilahkan duduk oleh bu Nunu. “Bayu kalau mandi suka lama. Mending nak Dayat langsung ke kamarnya saja”. Wah, mamanya Bayu kok seperti memberi kesempatan untuk aku masuk kedalam kamar Bayu sih? Hmmppp… kesempatan tidak datang dua kali. Aku tunggu Bayu setengah jam di ruang tamu tapi kok nggak muncul-muncul juga, maka aku beranikan diri untuk membuka pintu kamarnya setelah aku ketuk dan tidak ada jawaban. Toh, mamanya Bayu sudah mengijinkan aku masuk kamar putranya jadi untuk apa aku takut. Ternyata Bayu sedang mandi, aku mendengar gemericik air dari kamar mandinya, dan aku melihat pakaian dalamnya berserakan dilantai. Seketika itu aku merasa terbakar urat kontolku. Seperti suatu keinginan besar yang sudah lama dipendam dan saat inilah saat paling tepat untuk dilepaskan. Aku berusaha mengontrol gejolak birahiku tapi memang nasibku rupanya Bayu keburu keluar kamar mandi dengan telanjang bulat, sambil mempertontonkan lekuk tubuhnya yang paling aku sukai, dihadapanku. “Wowwwww…” teriak Bayu spontan karena kaget. “Oooops…”. Hanya itu kata-kataku dan cepat beringsut kearah pintu kamar. “Abang ngapain dikamar aku??” tanya Bayu dengan suara yang tiba-tiba sudah terkendali. “Sori Bay, aku gak sengaja!” jawabku sambil membelakanginya. “Bohong…! Abang mau ngintip aku yah?” serangnya sedikit menggoda sekarang. Aku sempat melirik lagi kearahnya, sekarang handuknya yang sebelumnya melingkar dibahu telah menutupi selangkangannya. “Abang keluar dulu aja deh, kamu cepet pakai baju terus ntar aku baru jelasin keperluan abang kemari”, cerocosku cepat sambil menarik handle pintu, tapi tiba-tiba aku berubah pikiran. Hujan lebat dan berisik sekali diluar sana, buktinya mama Bayu aja nggak bisa dengar teriakan Bayu tadi, apa salahnya kalau aku coba berbuat nakal. Toh aku sudah mulai ngaceng juga melihat Bayu barusan. Aku berbalik, kali ini dengan cepat aku sergap Bayu. Aaah.. Aku bener-benar sudah seperti binatang buas. Belum sempat meronta, aku langsung membekap tubuh Bayu dari depan dan mengunci mulutnya dengan mulutku supaya dia tidak menjerit. Aku bawa dia ke ranjang dan masih terus aku kulum bibirnya yang merah itu. Sejurus kemudian aku tarik handuknya, satu-satunya penutup tubuh yang menempel dibadannya. Benar-benar indah tubuh pacarku ini hingga aku lupa bahwa pintu belum dikunci. Aku jilat dan seruput kedua belah puting Bayu secara bergantian. Supaya jeritannya tidak terdengar, aku tutup mulutnya dengan tangan kananku, sementara tangan kiriku menahan rontaannya dan mulutku menjelajah putingnya. Aku terus mempermainkan puting Bayu dan mulai berani menuntun tangan kiriku menjamah duburnya . Perlawanan Bayu tidak terlalu berarti buatku. Dia terus meronta-ronta tapi akhirnya Bayu kehabisan tenaga karena tak mampu melawan tubuh berototku. “OOOouh…Ahhhhh…. Uhhh…. Bangghhhhh”, lenguh Bayu saat aku sentuh bibr anusnya. Matanya merem melek keenakan. Sirna sudah rontaan demi rontaan yang dari tadi dilakukan Bayu, berganti goyangan pinggul malu-malu dari seorang brondong. Aku mulai merasa Bayu menyukai permainanku maka aku lepas tanganku dari mulutnya dan mulai mencubiti putingnya yang mengeras dengan kedua tanganku. Mulutku terus bergulir kebawah, terus dan akhirnya menuju area pantat Bayu sambil menyapu tubuhnya dengan jilatan sampai akhirnya aku berhadapan dengan anusnya. Aku intip sedikit, Bayu pura-pura tidak melihatku, dia palingkan wajah ke samping namun terlihat jelas dia sedang menanti-nantikan apa yang ingin segera aku lakukan. Kusapu bibir anusnya. Pantat Bayu menungging sedikit. Aku sapu sekali lagi belahan pantatnya. Tubuh Bayu menggelinjang kegelian. Lalu aku lahap lubang anusnya, kusedot-sedot dan kupilin-pilin dengan lidahku. Bayu langsung menjambak dan menarik-narik rambutku. Kali ini dia sudah tidak tahan untuk bertindak pasif. Pinggulnya digoyang-goyang mengikuti irama bibirku melahap duburnya yang kini sudah basah oleh air liurku. “Ooooouuch…. ssshttttt….aaahhhh.” rintihnya. “MMmmhh…. enak ya sayang? Mmmmmmh….” ujarku menyela. PLAAAKKK!!!! tamparan telak ke arah pipi kananku. Aku kaget bukan main tetapi tangan itu kembali menjambak dan mendorong kepalaku supaya terus memainkan anusnya. Aku semakin bersemangat dibuatnya. Tanda-tanda kalau dia juga mau dientot sama aku mulai diperlihatkan. Aku semakin intens memberikan variasi sedotan di dubur Bayu. Tanganku sesekali berputar-putar mengorek bagian luar anusnya. Rupanya Bayu memiliki bakat terpendam sebagai pemain film porno Gay. Bayu makin belingsatan, pinggulnya bergerak-gerak dan nafasnya memburu. “Bangghhhh..Dayyy..attthhh, mmpfh… te..rus..in.. aaahk.. enak… oooh….”, rintihnya terbata-bata sambil menggigit bibir bawahnya. “MMmmmmph.. mmpphhhh…. mmpphhfff… aaakhhh…!!”, lenguhnya panjang. Aku mengambil posisi disebelah Bayu yang terpejam sambil bertelajang. Aku buka seragam polisiku dan memeluknya dari samping-belakang. Kubelai rambutnya lalu menuju ke perutnya. Aku peluk erat dan aku ciumi lehernya. “Mmh.. wangi tubuh Bayu enak.. wangi khas sabun lemon..”, bisikku ke telinganya. “Bang.. kenapa nekat sih…?”, lirih bibir manisnya itu berucap. “Nekat gimana sayang?? Emang kamu gak suka ya?”, aku bertanya balik. “ Bayu suka..” jawabnya lirih. Sekarang Bayu berbalik menatapku, “Bang, tadi pas nyedot terakhir enak bgt!!”. “Kamu suka nggak di mainin lubangnya sama lidah abang?”. “Suka bangeet… enak banget… Bayu mau lagi!”, jawabnya. Huff.. tadinya aku berniat memperkosa dengan menanggung segala akibat, ternyata Bayu manisku ini malah minta lagi. “Sayang, kamu mau pegang kontol abang sekarang nggak?”, tanyaku. “Mauu!”, jawabnya cepat sambil mengelus kontolku dari luar celana polisiku. “Kalo gitu kali ini kamu kocokin punya abang ya..”, pintaku sedikit memelas manja. Bayu langsung membuka celana coklatku yang terkekang sabuk polisi, ditangkapnya batang kontolku yang sudah keras dan dia mulai turun kebawah memberikan kulumannya. “Mmmmmh… enak banget sayang. Kamu jago nyepong !”. “He-ema, Hahisha hongkol ahang hehak hahet..hhhhmmm iya, habisnya kontol banag enak banget” jawabnya sambil terus mengulum kontol 20 cm milikku. Dia kemudian mengocok batang kontolku dengan tangan. “Kontol bang Dayat gede yah.. Enak!”, sambungnya lagi. “Kalo enak, diisepin lagi aja sayang…” kataku lagi. Tiba-tiba batang kontolku digigi-gigit kecil oleh Bayu. “Mmmmffh… enak Bay.. terus Sayang..” pintaku. Bayu makin bernafsu mengulumi batang kontol dan biji pelerku. Kepalanya berayun-ayun memberikan aku kenikmatan. “Abang ternyata liar juga yah…” katanya. Bayu kembali mengulumi batang dan buah zakarku. Aku tidak dapat menjawab sepatah kata pun. Tiba-tiba aku mulai merasakan kontolku berkedut-kedut dan siap menyemburkan cairan sperma. Aku goyangan pinggulku maju mundur seperti sedang bersenggama tapi dengan bibir manis Bayu. “Bayyy.. terus.. yanghhh.. aku.. udah …arggghhhh!!! “. CROOTTTT… CROOTTTT… CROOTTTT… CROOTTTT. Spermaku memenuhi mulut Bayu yang langsung ditelan habis dan dijilati hingga bersih. Tetapi tidak tahu kenapa, aku tidak langsung lunglai. Mungkin karena aku memang sangat suka dengan Bayu sehingga batang kontolku masih keras, namun Bayu berlari ke toilet mungkin dia ingin berkumur pikirku. Tak lama kemudian Bayu kembali kekamar dan langsung mengambil posisi duduk di pangkal pahaku. Tangannya kembali menggapai kontolku yang masih keras lalu mulai dikocok-kocok sedikit. “Abang mau disedot lagi atau ngerasain lubang adek?”, tanyanya manja sambil merunduk dan menjilati dengan nakal pangkal kontolku. “Mmmmfh…. terserah kamu aja sayang…”,jawabku. Bayu kembali memberi servis oral padaku. Kontolku ditelan semuanya tetapi aku bisa merasakan lidahnya didalam sana berputar-putar menyapu kepala kontolku. Sedotan-sedotannya yang dibarengi gigitan kecil membuat aku merem melek keenakan setengah mati menahan nikmat. “Ssssh….. aahh…..Bayyyy..uuhhhhh.. ohhhhh… jago banget…” kataku. “Naikin abang, sayanghhh…”, pintaku lagi sambil meresapi nikmatnya kenyotan mulut Bayu. Bayu kemudian sambil kembali menduduki pangkal pahaku. Bless.. kontolku tiba-tiba terasa hangat. Rupanya Bayu nggak mau nunggu lama untuk menjajal kontolku dilubang anusnya. “Mmfh.. Kontol abang makin gede ajahhh…”. Sekarang posisi kami menjadi Bayu on top, tetapi Bayu merebahkan badannya keatas badanku, sehingga dia bisa leluasa mencupang dada berototku atau mengulumi bibirku. Gerakan maju mundurnya pelan dan erotis, saat dia maju aku merasa seperti kontolku disedot-sedot , lalu saat bergerak mundur pantatnya sengaja dicondongkan keatas supaya penisku seperti terjepit dinding anusnya. “Shhh..sssh… oh yessh… nice baby..”. Aku tidak kuasa menahan desahan. Nikmatnya benar-benar seperti disurga-dunia. Leher, bahu dan dadaku sudah merah-merah dicupang bisa gawat nih kalau temen-temen ampe nanyain bekas cupangan ini, bibirku sampai cenat-cenut dikulumi, dan kontolku rasanya sedang mengalami kejadian maha dahsyat. Aku langsung mengubah sedikit posisiku. Kedua kakiku kutekuk sedikit sebagai kuda-kuda. Aku remas pantat berisi Bayu lalu kuangkat sedikit. Kini ada rongga antara pangkal paha Bayu dan aku. Aku mulai menghujamkan kontolku dengan irama karena sekarang aku yang memegang kendali. “Oooooooh.. mmmfh.. trus Banghhhh.. ahhhh!”. Bayu meracau saat aku menghujamkan keras-keras batang kemaluanku sampai amblas semuanya. Tiga menit berselang aku mulai bosan, aku ajak Bayu mengubah posisinya lagi. Aku mau doggy Style, lalu Bayu pun menuruti dengan berlutut membelakangi aku. Pahanya sedikit direnggang dan menungging supaya sesuai dengan ketinggian aku yang berdiri dilantai. Lalu aku rangkul pinggulnya dan kuarahkan kontolku. Aku terkesima melihat keindahan pantat Bayu yang begitu indah, kulitnya juga putih bersih dan mulus jembutnya juga terawat . Aku benamkan sedikit demi sedikit kontolku lalu aku pompa dengan penuh perasaan sesekali aku hujamkan keras-keras secara tiba-tiba. “Aaakh.. gila kamu Banghhh. Enak bgt!! ssshh…” Kepalanya kini dibenamkan diranjang. Badannya miring hanya pantatnya saja yang nungging. Bayu sedang melenguh dan merem melek menerima hujaman kontolku. Pinggulnya ikut diliuk-liukkan membuat rasa kempotan duburnya makin memijat-mijat batang kontolku. Bayu sudah bermandi peluh dan terpejam-pejam merem melek. “Terusin Banghhh!”. Sekarang dia bangun dan bertumpu pada satu tangannya, tangan yang lain memainkan kontolnya. Aku percepat aksiku. Aku tambahkan tempo dan hentakan-hentakan pada duburnya. “Mmmfh.. yes… yes… akhhh… teruuusss… terusss… mmffh… enak Bang…terusss.. Banghhh!” “yes.. yes.. aaaaahh…. ssshh……. Hangat banget… lobang Bayuhhh..”. Aku kembali merubah posisi. Aku rebahkan tubuh Bayu dan aku minta dia telentang dan kakinya aku angkat keatas bahu kekarku. Dalam pikiranku, mengentot pacar harus sambil menatap matanya maka aku mulai dengan pelan-pelan menggesekan kontolku dibibir anusnya. Sensasi gesekan itu cukup membuat tubuh Bayu menggelinjang. “Sudah siap Bay?” tanyaku”. “iya, Bang.. masukin aja”, pintanya memelas. Aku mulai mengarahkan lagi kontolku dan memasukkan pelan-pelan kepala kontolku. Hangat banget. Aku goyang-goyangkan pinggulku supaya kontolku bergesekan dengan dinding anusnya lalu aku masukkan centi demi centi. Bayu menatapku penuh arti. Bless.. Penisku masuk dengan mulus. Sengaja aku masukkan sampai pol lalu aku diamkan sejenak. Aku merebahkan tubuh dan menciumi bibirnya sampai ke pangkal lehernya. “Lihai banget kamu, sayang.. kerasa banget enaknya” bisikku manis di telinganya. Tanganku memilin-milin putingnya supaya lebih deras gairah Bayu meladeni batang kontolku yang sudah masuk sepenuhnya. Kaki Bayu menjepit pinggulku, lalu ia mulai menggoyangkan pinggulnya kekiri dan kanan pelan-pelan. “Bang, entotin aku… yang enak..”, pintanya memelas. Akupun mulai mengambil posisi gerakan maju mundur diatas tubuh manis cowok yang baru saja 17 tahun ini aku buat sepelan mungkin supaya tidak menyakitinya. “Aaakh… sssh..”, anusnya lebih menjepit lagi. “Bay, enak banget lobang kamu..”. Hujan deras diluar sana menambah nikmatnya percintaan kami. Bayu mulai menemukan irama bercinta. Lubang duburnya sudah sangat terbiasa dengan kontolku. Gerakan demi gerakan, Bayu semakin binal. “Bang, aku pengen diatas”, ucap Bayu. Aku turuti saja, aku merebahkan diriku ke posisi Bayu tadi. Sekarang Bayu yang asyik sendiri mencari-cari kenikmatan diatas batang kontolku. Goyangannya semakin panas dan erotis. Tak berapa lama kembali Bayu meminta gaya doggy style. Anus Bayu yang seret makin kuat memijat-mijat batang penisku. “Aawww … nikmat sayang” jawabku. “oooh… yes… e…nak… mmfh… ssshh…” Bayu melenguh. Aku tarik tubuh Bayu kebibir ranjang, posisinya tidur miring, lalu kubasahi anusnya dan kontolku dengan ludah dan kuhujamkan kedalam anus Bayu. Kocokanku benar-benar egois, aku hanya ingin mencapai orgasmeku yang kedua. Permainanku yang kasar mengguncang tubuh Bayu. “Sssh… Bang.. sa..kit…”, rintihnya. “Tahan sayang, abang lagi enak nih..”, jawabku. Genjotanku semakin kuat dan dalam-dalam. Bayu semakin terpancing birahinya. Bayu membalikan badannya, kedua kakinya diangkat dan ditumpangkan kepundakku. Aku peluk kedua paha Bayu sambil terus ngentotin duburnya. “MMMMmmfhh… ssssh… terus bang…” rintih Bayu. “Keluarin di dalem aja..”sambungnya lagi. Kocokanku makin cepat, anus Bayu makin keras memijit batang kontolku, aku sudah sampai puncaknya. Croott…. zzzrt… Crottth.. Crottth… Sperma hangatku menyembur kedalam dubur Bayu seiring sodokan kontolku. Kontolku terus kukocok, aku pun mengalami orgasme panjang. Penisku menyembur sekali lagi. “Aaaaaakhhh…. enak banget ngentot sama kamu Bay” ujarku. Jam malam aku terbangun dari tidur sebentarku akibat kecapean habis bersenggama dengan Bayu. Bayu memanggilku dan mengajak ke ruang makan. Bu Nunu sudah masak makanan spesial, Sapi masak Jamur, lodeh, dan beberapa sayur lain. “Nak Dayat, diluar masih hujan lebat gimana? Apa mau pinjam payung ibu saja? Nanti biar motor nak Dayat di masukin di garasi.” Bu Nunu membuka pembicaraan. “Iya Yat. Biar motor kamu ditaruh disini saja. Takutnya banjir, jadi besok nggak bisa bawa motor dari sana. Itu aja air udah setinggi lutut dijalanan”, sambung ayah Bayu. Bang Dayat diam sejenak dan tampak berfikir. “Benar juga. Aku nitip motor disini saja ya pak, bu”. “Kamu pulang pakai payung aja dari sini ya. Nanti Bayu ambilin payung buat kamu”, kata bu Nunu. “Bayu aja yang sekalian nganterin aku pakai payung bu, soalnya aku takut kelupaan balikin payungnya ibu”, jawabku. “Gimana Bay?”, tanya bu Nunu. “Oke lah…”, sahut Bayu. Akhirnya selesai makan Bayu mengantarku kerumah. Jam sudah menunjukan pukul 0812 pm. Aku mencium bibir Bayu sebelum masuk kedalam rumah lalu Bayu pun pamit pulang. Aku benar-benar senang malam ini sampai-sampai aku tidak bisa tidur membayangkan persetubuhanku dengan bayu tadi sore. Ahhhh..ahhh…ahhhh…. END
Gueudah pernah cerita kan kalo gue fetish banget ma pria2 berseragam terutama Polisi huehehehehehehe, nah ini salah satu kebinalan gue hahahahahahahahaha. Ceritanya di hari Kamis pagi gue mau berangkat kerja ke tempat kerja gue yg jauhnya ga ketulungan (kira2 60 km lah dr rumah gue), jd gue naek Bus AKDP (Antar Kota Dalam Propinsi) ih berasa

Bacacerita gay sama polisi novel online: temukan daftar cerita gay sama polisi cerita di Goodnovel, menjadi pria penyayang, hangat, dan penuh cinta kasih! Bahkan, pria itu mencium kakinya di depan banyak orang, saat berjanji padanya, "Madeline, aku salah telah mencintai gadis lain. Mulai saat ini, aku akan menghabiskan seluruh sisa

Sayamemberi peluang bagi anda para pembaca dan penggemar blog ini untuk ikut serta membuat cerita sesuai versi anda. Cerita yang diperbolehkan yaitu tentang "Naolla" dan Cerita Panas Polisi. Langsung saja kirim ke dimas_arbayu@ banyak atas partisipasinya.
nafsubirahi (part-1) Aku adalah seorang duda, sudah 2 tahun sejak istriku pergi meninggalkanku dan selama itu pula aku bebas melakukan apa saja, disinilah dimulainya kisahku, petualangan nafsu birahiku! Pada tahun pertama dalam kesendirianku aku bertemu dan berkenalan dengan seorang gadis keturunan, punya tubuh semampai, kulit putih mulus
2weeks ago 9 months ago cerita panas, cerita porno, cerita sesama jenis, cerita sex gay, ecrita deawsa, film bokep Komplek latihan calon tamtama itu berada diluar kota, sepi, jauh dari kesibukan masyarakat umum, dikejauhan terdengar suara orang yang sedang latihan khas dengan nyanyian para militer yang datar dan tegas mengikuti oleh gerak mereka. VWaM4O.
  • 46eicybv91.pages.dev/10
  • 46eicybv91.pages.dev/920
  • 46eicybv91.pages.dev/771
  • 46eicybv91.pages.dev/574
  • 46eicybv91.pages.dev/723
  • 46eicybv91.pages.dev/869
  • 46eicybv91.pages.dev/76
  • 46eicybv91.pages.dev/143
  • cerita panas polisi gay